Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta warga, khususnya anak muda, melestarikan budaya pantun. Pantun, kata dia, telah diakui UNESCO sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya selalu bilang, please use it, because if we dont use it, we will lose it (karena kalau kita tidak menggunakannya, kita akan kehilangan). Jadi kita harus pakai, jika kita tidak pakai kita nanti akan kehilangan budaya yang menjadi sosial budaya kita ini," kata Sandiaga pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini kerap mengawali pidatonya di berbagai acara dengan pantun. Kebiasaan itu dilakukan sejak dia didapuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir 2020 lalu.
Menurut dia, pantun merupakan produk budaya yang menggambarkan kearifan lokal. Produk ini dapat dikolaborasikan dengan produk pariwisata lain untuk menarik minat wisatawan sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Selama wabah, sektor pariwisata mengalami tekanan yang berat karena turunnya mobilisasi masyarakat. “Ekonomi yang mengalami perlambatan telah memicu disrupsi di seluruh sektor, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia.
Selain pantun, ia meminta produk kearifan lokal dan ekonomi rakyat terus dikembangkan pada masa mendatang. Saat ini, berbagai produk lokal telah didorong memiliki nilai tambah, seperti kerajinan tenun.
“Kearifan lokal menjadi inovasi. Bagaimana bangsa kita selama ini menggunakan tenun kebangsaan mereka untuk terus berinovasi dan mencari formula sendiri-sendiri untuk mengatasi pandemi ini," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.