Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pengembang properti kelas kakap, PT. Summarecon Agung Tbk akan menjual rumah produksi terbarunya di Pangkalan 6, Jalan Raya Narogong, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Rumah yang akan dipasarkan pada 16 Maret mendatang dijual mulai dengan harga Rp 397 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk memenuhi permintaan pasar yang masih tinggi terhadap produk hunian, kami meluncurkan Klaster Candani yang merupakan klaster terakhir dari Srimaya Residence," kata Direktur Eksekutif PT Summarecon Agung Tbk, Albert Luhur, Ahad, 10 Maret 2019.
Klaster Candani bagian dari dua klaster produksi sebelumnya di Srimaya Residence. Dua klaster sebelumnya adalah Arkana dan Baswara terdiri dari 557 unit rumah yang habis terjual sepanjang Agustus 2018 lalu. "Pada penjualan perdananya sebanyak 468 unit laku dalam tujuh jam, kemudian di bulan yang sama kedua klaster itu sold out," kata Albert.
Ia mengatakan, sama seperti dua klaster sebelumnya, Klaster Candani dibangun dengan dua pilihan tipe yaitu Laksmi (6x10) dan Padmarini (7x10) dengan harga dipasarkan mulai dari Rp 397 juta. Pada tahap pertama, akan dipasarkan sebanyak 143 unit dari total 289 unit.
"Kami memberikan kemudahan dalam sistem pembayaran bagi konsumen, uang muka 15 persen dapat dicicil sebanyak 20 kali," kata dia.
Srimaya Residence, kata dia, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perluasan market properti yang telah bergeser dan lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan hunian generasi milenial sebagai penggerak perekonomian saat ini. "Berdasarkan data pembeli Srimaya Residence sebelumnya range umur milenial mencapai 65 persen," ujar dia.
Albert menambahkan, komitmen, konsistensi dan inovasi Summarecon menjadi kunci utama pengembangan Srimaya Residence. Dibangun dengan konsep social oriented, Srimaya Residence memiliki fasilitas lengkap yang disediakan untuk mendukung penghuni dapat bersosialisasi dengan lebih leluasa, seperti balai warga, taman bermain, hingga lapangan olahraga multisport dan jogging track.
"Penyediaan ruang terbuka hijau yang luas, menerapkan sistem tata air mandiri melalui penyediaan danau seluas 8000 meter yang tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air hujan, namun juga untuk water park," ujar Albert.
Baca berita tentang rumah lainnya di Tempo.co.