Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMMP) mencatatkan lonjakan pemesanan tiket pesawat hingga sebesar 400 persen setelah membuka operasionalnya kembali selama sebulan. Namun jumlah tersebut diklaim masih jauh dari target jangka panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga mengatakan lonjakan masih belum sesuai dengan target jangka panjang. Musababnya target perusahaan saat ini memulihkan frekuensi penerbangan setidaknya 50 persen dari total operasional sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk meningkatkan jumlah permintaan tersebut secara perlahan perusahaan memulai layanan drive thru rapid test dengan harga terjangkau. Selain itu secara bertahap pihaknya juga sedang berfokus memperluas jangkauan rute-rute domestik dan optimalisasi layanan fly-thru (transit) domestik yang akan menghubungkan rute-rute domestik," kata dia, Minggu 26 Juli 2020.
Sebelumnya, AirAsia Indonesia mencatatkan peningkatan pemesanan tiket hingga lebih dari 400 persen dan total penjualan kursi lebih dari 19.000 kursi dalam kurun waktu satu bulan. Tren permintaan menunjulkan kenaikan bertahap yang signifikan dilihat dari peningkatan aktivitas pencarian tiket di situs AirAsia sebesar 80 persen sejak awal pengoperasian kembali.
“Jakarta-Bali dan Surabaya-Kuala Lumpur merupakan rute domestik dan internasional yang paling diminati saat ini,” kata dia.
Menurut dia, pertumbuhan rute penerbangan ini dipengaruhi oleh beragam faktor. Salah satunya upaya pemerintah dalam mengedukasi mengenai prosedur bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru yang direspons baik oleh masyarakat.
AirAsia telah mengantisipasi dengan menambah frekuensi penerbangan secara bertahap pada sejumlah rute yang dilayani dan memperluas jangkauan destinasi.
Maskapai nasional tersebut kini juga telah hadir di enam destinasi domestik, yaitu Jakarta, Medan, Bali, Surabaya, Yogyakarta, dan Lombok, serta Kuala Lumpur dan Penang untuk destinasi internasional.
AirAsia Indonesia memproyeksikan tren perjalanan saat ini menunjukkan minat bepergian yang meningkat tidak hanya untuk perjalanan penting jangka waktu segera, tetapi juga untuk beberapa bulan ke depan.
"Hal ini selaras dengan rencana pemulihan ekonomi oleh beberapa pemerintah daerah untuk membuka kembali sejumlah objek wisata dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan,” tambah Vera.
Sejak berhibernasi hingga saat ini, maskapai dengan kode saham CMPP tersebut juga telah melayani 15 penerbangan sewa (charter) yang berhasil membantu misi repatriasi, mobilisasi tenaga kerja, dan pengiriman logistik dan bantuan ke sejumlah kota di Indonesia dan negara.