Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Serahkan DIPA dan TKDD, Jokowi: Jangan Ada yang Korupsi Lagi

Jokowi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) ke pimpinan lembaga dan gubernur hari iniDalam arahannya kepada para pimpinan lembaga dan gubernur, Jokowi meminta agar anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi penyelewengan."Pastikan setiap rupiah dari APBN 2019 ini betul-betul digunakan untuk kepentingan rakyat. Jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi, jangan ada penyalahgunaan anggaran, jangan ada pemborosan, jangan ada mark up, jangan ada perbuatan-perbuatan menyimpang yang lainnnya," katanya.

11 Desember 2018 | 12.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Jokowi (ketiga kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kanan), putra Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan istri Selvi Ananda (kedua kanan), putri Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suami Bobby Nasution (ketiga kanan) dan cucu Sedah Mirah serta cucu Jan Ethes berbincang dengan wartawan di Grand Garden Cafe Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Desember 2018. ANTARA/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) kepada pimpinan lembaga dan seluruh gubernur di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Selasa, 11 Desember 2018.

Baca juga: Harapan Jokowi dengan Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta

Dalam arahannya kepada para pimpinan lembaga dan gubernur, Jokowi meminta agar anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai terjadi penyelewengan.

"Pastikan setiap rupiah dari APBN 2019 ini betul-betul digunakan untuk kepentingan rakyat. Jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi, jangan ada penyalahgunaan anggaran, jangan ada pemborosan, jangan ada mark up, jangan ada perbuatan-perbuatan menyimpang yang lainnya," katanya.

Selain itu, Jokowi meminta agar alokasi anggaran dominan digunakan untuk kegiatan utama. Ia tidak ingin anggaran habis hanya untuk pemenuhan kegiatan pendukung.

"Kegiatan pendukung itu apa, kebanyakan rapat, kebanyakan perjalan dinas, kebanyakan honor untuk tim, "ujarnya.

Sebabnya Jokowi berharap agar ada konsolidasi dan sinergi antarkementerian dan antara pemerintah pusat dan daerah. Mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta tiap lembaga negara dan daerah menyingkirkan perasaan ego sektoral mereka. Pasalnya hal itu akan menyulitkan diri sendiri.

Jokowi memerintahkan pula agar para kepala lembaga negara dan gubernur terus memantau seluruh kegiatan dan penganggaran yang berlangsung. Hal ini demi memastikan semua program berjalan dengan maksimal. Pantau secara berkala, bulanan maupun triwulan," ujarnya.

Terakhir, kata Jokowi, tiap kepala lembaga dan gubernur diminta mengoptimalkan dukungan dari aparat pengawas intern. "Pastikan APBN kita ini dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat dari pusat sampai ke tingkat desa dan juga untuk kepentingan sosial," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan APBN 2019 mengambil tema "APBN untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia". Dalam APBN 2019 pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp 2.165,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Volume belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang dialokasikan lewat kementerian atau lembaga sebesar Rp 855,4 triliun dan yang non kementerian Rp 778,9 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 826,8 triliun. Dana ini, kata Sri, diarahkan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas pelayanan publik, mengurangi ketimpangan antardaerah, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Baca berita Jokowi lainnya di Tempo.co

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus