Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim kondisi darurat pasokan listrik akibat kelangkaan batu bara telah berakhir. Menurut dia, saat ini pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) dan Independent Power Producer (IPP) berjalan lancar.
“Yang sekarang sepertinya tidak ada masalah, emergency-nya sudah lewat,” katanya kepada awak media dikutip, Jumat, 7 Januari 2022.
Saat ini pemerintah membagi dua fokus utama dalam menyelesaikan krisis pasokan batu bara untuk pembangkit dalam negeri. Pertama memastikan keamanan pasokan dalam negeri dan kedua mencari solusi permanen agar krisis pasokan tidak terjadi lagi.
Luhut menyebutkan pihaknya masih akan melanjutkan pertemuan dengan stakeholder hari ini untuk menentukan solusi jangka panjang terkait pasokan bahan bakar energi. “Sekaligus juga formula baru yang tadi kami usulkan. Nanti dipelajari oleh tim. Jam 2 [pukul 14.00 WIB] sudah harus kita tentukan,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan larangan ekspor komoditas batu bara mulai 1 - 31 Januari 2022. Langkah ini diambil seiring dengan menipisnya pasokan batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan pembangkit IPP.
Dalam keterangannya, Kementerian menyebut menipisnya stok batu bara ini berdampak pada sekitar 20 PLTU dengan kapasitas daya 10.000 MW. Angka ini setara dengan potensi gangguan bagi 10 juta lebih pelanggan PLN.
BISNIS
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Ibu Kota Baru Dirancang Cermat dan Hati-hati
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini