Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani Cerita Pengaruh Ekonomi Negara Besar: AS Bersin, Seluruh Tetangga Ikut Flu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan besarnya pengaruh negara-negara maju terhadap perekonomian dunia.

23 Oktober 2023 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan besarnya pengaruh negara-negara maju terhadap perekonomian dunia. Hal itu diungkapnya saat mengisi kuliah umum di depan mahasiswa Universitas Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang yang disiarkan langsung di akun YouTube Kementerian Keuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mencontohkan saat Amerika mengumumkan akan menaikkan suku bunga saja, banyak negara yang collaps. “Baru diumumin ya. Istilahnya seperti Amerika itu sedang bersin, seluruh tetangganya kena flu, karena begitu dahsyatnya,” ujar Sri Mulyani pada Senin, 23 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, dia menjelaskan, sekarang di Cina perekonomiannya melemah. Kemudian respons semua negara seperti ‘kekuarangan darah’ atau terkena dampaknya. Sehingga ketika negara besar sedang tidak baik-baik saja, maka dampaknya bisa ke seluruh dunia.

Mantan Direktur Bank Dunia itu juga menjelaskan bahwa pada tahun 2013 lalu, Indonesia menjerit saat Amerika mengumumkan rencana kenaikan suku bunga. “Dampaknya ekonomi menjadi bergejolak, neraca pembayaran terpengaruh, termasuk juga nilai tukar rupiah yang melemah,” ucap Sri Mulyani.

Kemudian beberapa tahun lalu, terjadi perang dagang antara Amerika dan Cina, yang kemudian juga mengancam dunia. Ditambah lagi serangan pandemi Covid-19 yang membuat dunia mengalami kontraksi. Namun, semua negara harus bisa mengahadapi itu dampak ekonomi dari negara maju.

Guncangan yang membuat jatuh negara

“Ini bukan tentang apakah shock (guncangan) terjadi, it is about bagaimana suatu negara bisa menangani shock,” tutur dia.

Karena, ada negara yang begitu terkena kejutan, lalu jatuh selamanya. Selain itu, ada pula negara yang jatuh kemudian pulih perlahan tapi lambat. Bahkan ada juga negara yang jatuh tapi bisa perlahan tapi cepat. “So it is about shock-nya, it is about how to manage the shock (ini adalah tentang bagaimana mengelola guncangan),” kata dia.

Sementara Indonesia, Sri Mulyani berujar, relatif dapat menjaga kondisi perekonomiannya. Jika melihat pertumbuhan ekonominya, Indonesia tidak hanya sekadar menjaga stabilitas, tapi juga menciptakan pemerataan. Bangkot dari dampak pandemi Covid-19.

“Waktu terjadi Covid-19 semuanya mengalami kontraksi. Namun kita pulih kembali dan memulihkan dari sisi jumlah orang yang miskin, rata-rata kemiskinan, dan juga pengangguran itu adalah cara untuk mengelola,” ujar Sri Mulyani.

Moh. Khory Alfarizi

Moh. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2018 dan meliput isu teknologi, sains, olahraga hingga kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti program Kelas Khusus Jurnalisme Data Non-degree yang digelar AJI Indonesia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus