Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

ESDM Klaim Standar FAME Sudah Terpenuhi, Dorong Solar Rendah Sulfur

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengklaim pemerintah telah menetapkan standar kualitas Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sesuai regulasi nasional dan internasional

19 Februari 2025 | 22.35 WIB

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di gedung DPR, Jakarta, 23 Januari 2025. Tempo/Dani Aswara
Perbesar
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di gedung DPR, Jakarta, 23 Januari 2025. Tempo/Dani Aswara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengklaim pemerintah telah menetapkan standar kualitas Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sesuai regulasi nasional dan internasional. Namun, implementasi program mandatori biodiesel B40 dihadapkan pada berbagai tantangan teknis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kualitas FAME sudah sesuai dengan SNI, ASTM (American Society for Testing and Materials) dan standar Eropa. Semua titik produksi dan distribusi diawasi ketat," ujarnya dalam rapat bersama Komisi XII DPR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski demikian, sejumlah kendala di lapangan tetap muncul. Salah satunya adalah laporan terkait gangguan mesin di sektor pertambangan dan pertanian yang menggunakan biodiesel. Namun, menurut Eniya, masalah tersebut lebih disebabkan oleh kualitas solar yang digunakan dalam pencampuran.

"Problemnya ada di solarnya. Kandungan sulfur dalam solar masih tinggi, mencapai 2.500 parts per million (ppm), jauh di atas standar Euro yang hanya 50 ppm," katanya.

Pemerintah, kata Eniya, juga terus melakukan uji coba pada berbagai sektor, termasuk alat pertanian, kendaraan maritim, dan genset. Hasilnya menunjukkan bahwa biodiesel B40 dapat digunakan dengan optimal jika dicampur dengan solar berkualitas tinggi.

"Kami berharap produksi low sulfur diesel oleh Pertamina bisa segera terealisasi agar implementasi B40 berjalan lebih baik," katanya. "Kami mencampur FAME dengan solar bagus itu 50 hingga 70 persen sudah tidak ada masalah bloking." 

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah menerapkan sistem pengawasan ketat di 88 titik serah yang dikelola oleh 24 industri bahan bakar nabati (BBN), termasuk Pertamina. Selain itu, pemerintah memberikan relaksasi denda bagi badan usaha yang belum memenuhi ketentuan B40 hingga 28 Februari 2025.

"Kami sudah memberikan waktu enam bulan sebelumnya untuk persiapan. Namun, ketidakseimbangan di lapangan membuat distribusi masih terkendala," ujarnya.

Implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40 Persen. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus