Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenang kembali momen-momen saat ia pertama kali berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada Agustus 1981.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenangan itu ia ceritakan dalam akun instagram @smindrawati bersamaan dengan unggahan foto-foto lama untuk memperingati 40 tahun Fakultas Ekonomi UI Angkatan 1981.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bulan Agustus Tahun 1981, pertama kali menapak kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebagai anak daerah yang lugu dan bahasa medhok, buta peta jalan Jakarta, naik Bemo dan mikrolet belum tahu harus turun di mana," ujar Sri Mulyani memulai kisahnya dalam sebuah unggahan, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Persoalan itu semakin rumit, kata Sri Mulyani, lantaran pada saat itu masih belum ada ponsel dan Google Map untuk membantunya mencari lokasi. "Namun selalu saja ada yang mau membantu."
Pada pekan pertama sebagai mahasiswa, ia pun mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus Salemba atau Ospek. Kala itu, ia dan kawan-kawannya digojlok dari pukul 6 pagi hingga larut malam. Semua tugas senior musykil dikerjakan.
"Setiap hari ada saja hukuman, jalan jongkok (squat jump), minum levertran yang amis (namun saya suka), masuk selokan, masuk kamar mayat, dst..dst penderitaan sangat panjang serasa tiada berakhir," tulisnya.
Di sisi lain, lomba olah raga voli, malam seni, majalah dinding, hingga api unggun finale merekatkan pertemanan mereka. Ia pun mengenang lagi-lagu yang membakar semangat maupun lagu sombong yang didendangkan kala itu.
Salah satu hal yang berkesan bagi Sri Mulyani adalah selama lima tahun berkuliah dapat belajar dari teknokrat senior seperti Soemitro Djojohadikoesoemo, Emil Salim, Soemarlin, hingga Sadli.
Ia juga sempat ikut aktivitas senat Mahasiswa, Pekan Industri Rakyat (Kanira), bermain teater dua pementasan, mengajar anak-anak TK sekitar kampus Salemba, hingga ikut kompetisi Fakultas Ekonomi antara kampus.
"Lima tahun kuliah, bermain, beraktivitas, belajar menjadi manusia dewasa," kata Sri Mulyani. "Hidup pas-pasan, banyak hal bisa menjadi alasan untuk mengeluh, turun semangat, galau, marah, atau menyerah."
Namun, ia mengatakan selalu bisa memilih menjadi manusia positif, berteman tanpa memilih, kompak bersama, berusaha menjadi lebih baik dan terus maju kedepan.
"'Jadi orang yang sabar, bersyukur, ikhlas dan jangan lupa sholat', Itu bekal nasihat orang tua saat melepas saya di stasiun Tawang Semarang menuju Jakarta, untuk mulai mentas hidup. 40 tahun lalu, apakah waktu panjang atau singkat, tergantung perspektif melihat hidup," kata Sri Mulyani.
CAESAR AKBAR