Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Muara Enim-Setelah mengikuti tahap pembangunan lebih dari 2 tahun, Stasiun Pengumpul (SP) Beringin A resmi beroperasi dengan kapasitas produksi hingga 15 million standard cubic feet per day (mmscfd) untuk gas dan 382 barrel per day (bpd) untuk kondensat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari stasiun yang berada di Desa Beringin, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, gas akan dialirkan ke PT. Pusri, PT. PGN, PT. Asri Gita Prasarana, PT. Pertamina Refenery Unit III Plaju. Agus Amperianto, General Manager Zona 4, PHR Reg 1 memastikan gas juga bakal dikirim ke PT. PLN, Jargas dan dan mitra bisnis lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pembangunan sendiri sudah dimulai sejak Februari 2020 di tengah berbagai tantangan,” kata Agus Amperianto, Selasa, 31 Mei 2022.
Menurut dia, kemarin berlangsung seremonial dimulainya operasional salah salah satu projek penting di Sumsel yang diselingi dengan penanaman pohon untuk penghijauan. SP Beringin A dapat dimanfaatkan onstream sesuai jadwal dengan tetap memitigasi risiko penyebaran Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Di samping itu, tercapai jam kerja selamat 1.088.204 jam per 17 Mei 2022, tanpa ada satupun lost time incident (LTI). Paralel proses pengadaan dan pemasangan compressor yang akan selesai pada Q2 2023, tim proyek melakukan inovasi yaitu dengan melakukan gas onstream tanpa menggunakan gas compressor melalui balance of plant yang sudah selesai dibangun.
Dengan merevisi kembali desain, ketelitian, dan best engineering practices, SP Beringin A dapat mengalirkan fluida sumur – sumurnya. Inovasi ini selain bermanfaat agar tetap onstream tepat waktu juga menghindarkan proyek dari biaya preservasi tambahan.
Komitmen Tingkatkan Produksi Migas
Lebih lanjut Agus Amperianto menyampaikan komitmen meningkatkan produksi migas dari wilayah Sumatera Selatan dengan Spirit of SUMATERA (SUstainable, MAssive, To Grow, Efficient, Resilient, dan Aggressive) sehingga operasi migas berjalan dengan selamat, efektif, dan unggul, serta dapat berkontribusi secara signifikan dan berkelanjutan terhadap pencapaian target produksi migas nasional.
Adapun ketujuh pembeli gas utama tersebut akan mendapatkan pasokan secara bertahap meliputi PT. Pusri 95.23 mmscfd, PT. PGN 85.71 mmscfd, PT. Asri Gita Prasarana 27.52 mmscfd, PT. Pertamina Refenery Unit III Plaju 25.00 mmscfd, PT. PLN 16.48 mmscfd, lain-lainnya 31.95 mmscfd dan Jargas 2.05 mmscfd.
Manajer Senior Manajemen Proyek SKK Migas Noezran Azwar menyampaikan perlu diperhatikan komitmen dari PT Pertamina EP untuk melakukan upaya yang lebih optimal dalam pelaksanaan proyek guna terpenuhinya target onstream pada tahun 2022 khususnya untuk PT Pertamina EP Zona 4 lainnya, seperti EPF SP TMB (Prabumulih).
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra Bagian Selatan Anggono Mahendrawan menyampaikan apresiasi terhadap KKKS Pertamina EP yang berhasil memanfaatkan onstream SP Beringin A.
Pembangunan SP ini dia pastikan akan meningkatkan kapasitas produksi migas hingga mencapai 15 mmscfd untuk gas dan 382 bpd kondensat. Peningkatan ini sejalan dengan upaya mencapai target produksi migas nasional sejumlah 1 juta bopd untuk minyak dan 12 bscfd untuk gas pada tahun 2030. Selain itu projek ini juga merupakan salah satu upaya mendukung ketahanan energi nasional.
“Kami berharap Pertamina EP terus melakukan berinovasi, melalukan efisiensi, dan meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya manusia, dan keteknikan, dengan tetap memprioritaskan keselamatan kerja,” terang Anggono.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.