Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengumumkan jumlah stok beras terkini yang disimpan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) merupakan salah satu capaian terbaik pemerintah. "Stok beras Bulog sampai 11 Februari kemarin sebesar 1,9 juta ton. Ini stok terbaik selama beberapa tahun terakhir," ucap Arief saat memimpin rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bulog mencatat total stok beras itu terdiri dari stok beras komersial 124.361 ton dan stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1.784.753 ton. Sehingga akumulasi beras yang saat ini disimpan di gudang Bulog mencapai 1.909.114 ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief menyatakan dengan jumlah stok yang ada ditambah target penyerapan 3 juta ton per April 2025, maka total beras yang akan dimiliki Bulog bisa mencapai 5 juta ton. Ia pun memproyeksi pada akhir tahun 2025 stok beras berada di antara 2,5 sampai 3 juta ton.
Terutama, kata Arief, dengan adanya intervensi dari pemerintah. "Sehingga apa pun yang terjadi ada La Nina dan El Nino segala macam, pemerintah punya stok yang kuat. Itu perintah presiden," ucapnya mengklaim.
Dalam pemaparan Arief, Bapanas mencatat total realisasi pengadaan beras dari dalam dan luar negeri sebanyak 103.427 ton. Adapun realisasi bagian dari sisa importisasi 2024 mencapai 70.400 ton. Sedangkan pengadaan dalam negeri jumlahnya sebanyak 33.027 ton yang terdiri atas CBP 30.178 ton serta beras komersial 2.849 ton.
Hingga Februari 2025 pemerintah mengklaim telah mendistribusi beras SPHP sebanyak 100.960 ton, dan tidak akan dilanjutkan setidaknya sampai puncak panen raya bulan April. Sementara penyaluran tanggap darurat dan bantuan pangan 2025 tahap 1 juga terealisasikan, sehingga total distribusi sebanyak 100.960 ton beras SPHP.