Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Senin, 29 April 2024, dimulai dari perbandingan waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya menggunakan pesawat dengan kereta cepat. Dihitung sejak keluar dari rumah, mana yang lebih cepat?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya, daftar 17 bandara internasional yang turun status jadi bandara domestik. Lalu ada kabar soal netizen yang menyerbu akun Instagram Bea Cukai dan menyebut lembaga tersebut sebagai tukang palak berseragam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu ada soal MNC Group, pemilik hak siar AFC U-23, yang mempersilakan masyarakat menggelar nonton banreng pertandingan Timnas U-23 Vs Uzbekistan asal tidak komersial.
Terakhir, cerita tentang Robert Budi Hartono yang menapaki usia 83 tahun. Salah satu orang terkaya Indonesia.
1. Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Lebih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Cina sepakat menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang merupakan perpanjangan kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kereta api cepat Jakarta-Surabaya kita sepakat segera tim dibentuk," katanya dalam unggahan video di akun Instagramnya, dikutip Senin, 22 April 2024.
Kereta cepat ini direncanakan berangkat dari Jakarta menuju Bandung seperti trayek Whoosh, lalu dilanjutkan ke Yogyakarta dan berakhir di Surabaya. Belum ada pemberitahuan detail tentang jalur yang dilalui dan kota-kota persinggahannya.
Baca selengkapnya di sini.
2. Daftar 17 Bandara Internasional yang Turun Status
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah. Alasan penetapan ini adalah untuk mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Keputusan Menteri Perhubungan nomor 31/2024 ini dikeluarkan dengan tujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub atau pengumpan internasional di negara sendiri," kata Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, di Jakarta, Minggu, 29 April 2024.
Baca selengkapnya di sini.
3. Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
Belakangan ini, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menuai kritik dari warganet di media sosial. Hal itu terjadi setelah beberapa orang mengaku dikenai bea masuk atau pajak atas kiriman barang dari luar negeri hingga ratusan juta rupiah.
Sejumlah kasus yang kini viral diperbincangkan di antaranya, pengiriman sepatu berharga Rp 10 juta yang kena pajak Rp 30 juta, pengiriman action figure, dan hibah alat pembelajaran tunanetra dari perusahaan Korea Selatan untuk sebuah sekolah luar biasa (SLB) di Jakarta yang dikenai bea masuk sebesar Rp 361 juta.
Baca selengkapnya di sini.
4. Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial
Sejumlah komunitas warga dan pemerintahan daerah akan menggelar nobar atau nonton bareng pertandingan semifinal Piala AFC Timnas U-23 Vs Uzbekistan yang disiarkan langsung RCTI dari Doha, Qatar, Senin malam, 29 April 2024, mulai pukul 21.00 WIB.
Acara nobar ini menjadi kontroversi karena MNC Group sebagai pemegang hak siar sempat mengeluarkan pernyataan berisi larangan menggelar acara nonton bareng tanpa izin mereka.
Baca selengkapnya di sini.
5. Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia
Kemarin, salah satu orang terkaya di Indonesia Robert Budi Hartono berusia 83 tahun. Robert dan saudaranya Micheal Hartono menempati posisi sebagai orang terkaya pertama versi forbes pada tahun 2023 lalu dengan kekayaan mencapai $48 miliar.
Menurut Forbes, duo Hartono bersaudara, Robert dan Michael menumpuk kekayaan dari investasi di Bank Central Asia atau BCA.
Dua Hartono menguasai saham di BCA, setelah konglomerat lainnya Salim kehilangan kendali atas bank itu selama periode krisis ekonomi membekap Asia pada 1997-1998.
Baca selengkapnya di sini.