Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Viralnya berita soal penumpang pesawat yang dibentak dan dipaksa naik taksi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, akhirnya menemui babak baru. Layanan taksi di bandara ini sebelumnya menuai kritik keras setelah salah satu penumpang pesawat, Nathalie, dibentak karena dipaksa menggunakan taksi resmi bandara tanpa argometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun Twitter resmi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah @perhubunganjtg, menyatakan, Bandara Ahmad Yani tak lagi hanya menyediakan taksi dengan tarif flat. "Launching Taksi yang menggunakan Argo," tulis Dinas Perhubungan pada pukul 14,37 WIB, Kamis, 19 Juli 2018 atau empat hari pasca insiden yang dialami Nathalie.
Insiden yang menimpa penumpang tersebut terjadi pada Ahad pekan lalu, 15 Juli 2018, dan disampaikan melalui akun Facebook-nya, Nathalie Nathalie. Saat menumpang sebuah taksi Blue Bird di depan bandara, Nathalie diberhentikan seorang pria di bandara. Bahkan, pria itu juga membentak Nathalie dan si sopir. "Saya tidak boleh naik taksi Blue Bird, karena ada peraturan yang melarang kami naik taksi lain selain taksi bandara," kata Nathalie.
Selama ini, memang hanya ada satu taksi yang beroperasi di sana yaitu taksi berwarna putih yang dikelola Primer Koperasi Taksi Angkatan Darat (Primkopad) S16 milik Tentara Nasional Indonesia. Selain taksi, bandara ini sebenarnya juga masih berada di kompleks TNI Angkatan Darat.
Taksi ini juga tidak menggunakan argometer seperti taksi pada umumnya, tapi sistem tarif per kilometer. Untuk satu kilometernya, penumpang dikenai biaya Rp 10 ribu. Petugas loket taksi mematok tarif Rp 55 ribu untuk perjalanan dari Bandara ke Simpang Lima Semarang yang berjarak sekitar Rp 6,1 kilometer.
Upaya pembukaan ini sejalan dengan keterangan dari Angkasa Pura I yang merupakan pengelola bandara. Melalui siaran persnya pada 17 Juli 2018, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Israwadi mengatakan perusahaannya mulai membuka peluang kemitraan dengan semua perusahaan penyedia taksi yang sesuai dengan kualifikasi melalui mekanisme lelang terbuka. "Yang sebelumnya belum bisa kami lakukan di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang," kata dia.
Atas launching taksi argo di antaranya sebagai jawaban dari sejumlah keluhan dari para penumpang pesawat ini, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo juga menyampaikan pengumuman langsung melalui akun Twitter-nya @ganjarpranowo pada hari yang sama. "Taksi Argo di Ahmad Yani Semarang... mulai! Terima kasih," tulis Ganjar.