Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Usul Cukai, Sri Mulyani Prediksi Produksi Minuman Bergula Turun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi cukai minuman yang mengandung gula atau pemanis buatan bakal menurunkan produksi hingga 8 persen.

19 Februari 2020 | 13.11 WIB

Gestur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Pemerintah menyampaikan realisasi APBN 2019 hingga semester I kepada DPR. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Gestur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Pemerintah menyampaikan realisasi APBN 2019 hingga semester I kepada DPR. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan cukai minuman yang mengandung gula atau pemanis buatan. Dengan usulan ini, ia memprediksi terjadi penurunan produksi dari pabrikan hingga 8 persen.

“Sebab, ada elastisitas minus 0,8,” kata kata dia dalam rapat bersama Komisi Keuangan DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Usulan cukai minuman bergula ini disampaikan Kementerian Keuangan sejak beberapa tahun lalu. Salah satu tujuannya untuk mengendalikan konsumsi gula di tengah tingginya angka diabetes di Indonesia.

Tapi rencana itu belum kunjung terwujud. Hari ini, Sri Mulyani kembali mengusulkan cukai minuman ini. Dia mengusulkan cukai untuk tiga produk. Di antaranya teh kemasan Rp 1.500 per liter, minuman bersoda Rp 2.500 per liter, dan minuman energi, kopi, dan yang lainnya, Rp 2.500 per liter.

Dengan usulan ini, maka produksi teh kemasan diperkirakan turun dari 2.191 juta liter, menjadi 2.015 liter. Produksi minuman bersoda turun dari 747 juta liter, menjadi 687 juta liter. Terakhir, produksi minuman energi dan kopi dari 808 juta liter, menjadi 743 liter.

Tapi dengan tarif cukai ini, Sri Mulyani menyebut ada potensi penerimaan negara di masing-masing produk sebesar Rp 2,7 triliun, Rp 1,7 triliun, dan 1,85 triliun. Sehingga, jumlahnya mencapai Rp 6,25 triliun.

FAJAR PEBRIANTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus