Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan akan menyediakan stok beras untuk mencukupi kebutuhan nasional sekurang-kurangnya sebesar 2 juta ton hingga akhir tahun 2024. Hal tersebut ia sampaikan saat berkunjung ke Gudang Perum Bulog Kanwil Jakarta dan Banten pada Senin, 4 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Menteri Perdagangan itu menyebutkan bahwa saat ini Bulog telah menyimpan 140 ribu ton cadangan beras di satu gudang. Sementara itu, Bulog memiliki total 1.508 gudang dengan kapasitas penyimpanan mencapai 4 juta ton, sehingga ia mengklaim stok beras saat ini sudah aman dan cukup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi stok beras kita sangat aman dan cukup. Oleh karena itu, publik, pedagang, masyarakat tidak usah khawatir," ujarnya.
Pria yang kerap disapa Zulhas ini mengatakan bahwa Presiden Prabowo berulang kali menekankan program swasembada pangan yang akan direalisasikan paling cepat tahun 2028. Salah satu langkah yang dilakukan dalam memastikan stok beras adalah dengan membuka lahan-lahan baru.
"Termasuk cetak sawah baru di Merauke yang Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah hadir ke sana, ada memperbaiki yang terbengkalai yang lama. Begitu juga daerah lain," tuturnya.
Zulhas mengklaim, mempersiapkan stok dengan baik adalah upaya untuk meyakinkan masyarakat agar percaya bahwa program swasembada pangan bisa tercapai dalam 4 hingga 5 tahun ke depan. "Tidak bisa cuma catatan-catatan, lihat buku gitu ya, tetapi harus lihat juga lapangan. Itulah kita memang kerja harus detail, kan," kata Zulhas.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia di bawah pemerintahannya. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024.
"Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Prabowo saat berpidato di ruang sidang paripurna MPR, Ahad, 20 Oktober 2024.
Prabowo mengatakan saat ini negara-negara di dunia tengah menghadapi krisis pangan. Untuk itu, kata dia, Indonesia harus segera lepas dari ketergantungan impor pangan dari luar negeri.
"Dalam keadaan genting dan krisis, tidak akan ada negara yang mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu tidak ada jalan lain bahwa dalam waktu sesingkat-singkatnya Indonesia harus mencapai ketahanan pangan," kata Prabowo.
Prabowo melanjutkan, untuk mencapai swasembada pangan, dia akan dibantu oleh para pakar. Dia optimistis swasembada pangan akan terwujud paling lambat empat hingga lima tahun ke depan. "Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo.
Nandito Putra berkontribusi dalam tulisan ini