5 Jenis Terapi Kelompok

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi kelompok atau group therapy perawatan yang dilakukan yang menyertakan beberapa orang dalam grup. Terapi kelompok bertujuan untuk membantu mengelola kondisi kesehatan mental. Mengutip Medical News Today, biasanya terapi kelompok terdiri atas tiga atau empat orang. Tapi, sesi terapi kelompok bisa juga sekitar delapan hingga 12 orang. Kelompok itu biasanya sekali atau dua kali tiap pekan. Lama waktu pertemuan sekitar dua jam.

Mengutip Verywell Mind, terapi kelompok juga bermanfaat untuk dukungan. Terapi kelompok memungkinkan orang untuk menerima dukungan dan sokongan dari anggota lain. Kelompok ini bisa saling melihat orang lain mengalami hal yang sama. Itu bermanfaat untuk membantu seseorang merasa tidak sendirian. 

Anggota kelompok bisa menjadi panutan untuk grup lainnya. Apabila ada seseorang yang berhasil mengatasi masalah, maka anggota lain di kelompok bisa melihat ada harapan untuk pemulihan. Orang itu pun menjadi figur pendukung bagi yang lain, sehingga terdorong keinginannya untuk pulih.

Jenis terapi kelompok

1. Kelompok perilaku kognitif

Mengutip Verywell Mind, jenis terapi kelompok ini berpusat mengidentifikasi dan mengubah pola pikir, respons emosional, dan gangguan perilaku.

2. Kelompok interpersonal

Kelompok ini berfokus hubungan interpersonal dan interaksi sosial, termasuk seberapa banyak dukungan yang didapat dari orang lain. Dampak hubungan ini terhadap kesehatan mental. 

3. Kelompok psikoedukasi

Kelompok psikoedukasi berfokus edukasi klien tentang gangguan dan cara mengatasi gangguan berdasarkan prinsip terapi perilaku kognitif.

4. Kelompok pengembangan keterampilan 

Jenis terapi kelompok ini berfokus peningkatan keterampilan sosial terhadap orang dengan gangguan mental.

5. Kelompok pendukung

Kelompok pendukung memberikan berbagai manfaat untuk orang-orang dengan berbagai kondisi kesehatan mental dengan yang dicintai mereka.

Kegiatan terapi kelompok

• Memecah kebekuan

Kegiatan ini membantu anggota kelompok mengenal satu sama lain. 

• Bersyukur

Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini memetakan berbagai aspek kehidupan yang disyukuri. 

• Berbagi

Tiap anggota kelompok akan diberikan kesempatan untuk saling bertanya. 

• Menulis ekspresif

Tujuannya untuk eksplorasi pengalaman dan emosi yang terkait dengan peristiwa tertentu 

• Perencanaan

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang menetapkan tujuan dan membuat rencana untuk mencapainya. 

Baca:  Terapi Psikologi untuk Pecandu Rokok