Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bahan Makanan Beracun di Dapur Anda, Ada Biji Apel dan Jamur

Tanpa disadari, beberapa jenis makanan sehari-hari yang Anda beli mengandung racun. Selain biji apel dan jamur, apa lagi?

26 Juli 2019 | 06.32 WIB

ilustrasi jamur (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi jamur (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa disadari, beberapa makanan sehari-hari yang Anda beli mengandung racun. Sering kali makanan-makanan itu ada di dapur Anda karena tampak tidak berbahaya. Bagaimana racun itu bisa ada pada makanan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WorldHealthOrganization pernah merilis mengenai kandungan racun alami yang ada pada makanan. Hal ini biasanya terbentuk sebagai mekanisme pertahanan tanaman atau ketika binatang tak sengaja menelan mikroorganisme beracun. Racun alami atau natural toxins ini muncul dari organisme hidup. Mereka bisa jadi berbahaya bagi makhluk hidup lainnya ketika termakan.

Racun pada makanan ini bisa menimbulkan efek beragam, mulai dari reaksi alergi, sakit perut, diare, hingga kematian. Dampak jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kekebalan tubuh, sistem reproduksi, sistem saraf, dan juga memicu kanker.

Berikut makanan beracun yang ada di sekitar kita.

Biji apel 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Biji apel mengandung sianidaUntungnya, ada lapisan di sekitar biji apel yang bisa melindungi sistem tubuh Anda ketika tidak sengaja menelannya. Namun akan lebih baik untuk menghindarinya. Pada dosis tertentu, sianida dapat menyebabkan napas tersengal-sengal, kejang, hingga kematian.

Pala

Salah satu rempah yaitu pala memang kerap digunakan untuk memperkuat rasa pada makanan. Namun mengonsumsi pala dalam jumlah berlebihan seperti 1 sendok penuh dapat menyebabkan masalah besar. Kandungan minyak myristicin di dalamnya dapat menyebabkan halusinasi, lesu, sakit kepala, bingung, hingga kejang.

Kentang kehijauan

Ketika Anda melihat kentang yang berwarna kehijauan, lebih baik waspada. Kandungan glycoalkaloids membuat kentang tampak berwarna hijau saat terpapar sinar, rusak, atau membusuk. Substansi beracun ini juga bisa ditemukan di daun, tunas, atau batang kentang. Mengonsumsi kentang dengan kandungan glycoalkaloids tinggi dapat menyebabkan mual, diare, bingung, sakit kepala, hingga ancaman kehilangan nyawa.

Kacang merah mentah 

Es kacang merah memang menggiurkan. Namun sayangnya, kacang merah mentah masuk dalam daftar makanan beracun yang perlu Anda hindari. Kandungan protein lektinnya yang tinggi sangatlah beracun. Ketika seseorang mengonsumsinya, akibatnya bisa berupa sakit perut, muntah, hingga diare. Itu sebabnya sangat penting untuk terlebih dahulu merebus kacang merah sebelum mengolahnya.

Kacang almond

 

Siapa sangka almond mengandung zat kimia amygdalin yang bisa berubah menjadi sianida. Kandungan tertinggi ada pada almond pahit dibandingkan dengan almond manis. Mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kram, mual, hingga diare.

Jamur

Ada dua tipe jamur yang sangat berbahaya, yaitu Amanita phalloides (the death cap) dan Amanita virosa (the destroying angel). Mengonsumsi jamur liar ini dapat menyebabkan diare, muntah, dehidrasi, rasa haus berlebihan, gagal ginjal, koma, hingga kematian.

SEHATQ.COM

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus