Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sariawan merupakan peradangan yang terjadi di dalam rongga mulut, dan penyakit ini pun diklasifikasikan dalam tiga kategori tergantung dari ukurannya. Dokter spesialis anak dari rumah sakit Mitra Keluarga Kalider Herwanto mengatakan sariawan selalu ditandai dengan kemerahan, bengkak, luka bahkan perdarahan. Lokasinya pun bisa terjadi di seluruh rongga mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tiga kategori dari sariawan yakni minor, mayor, dan herpetiform. Yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang adalah sariawan minor dengan ukuran yang tidak sampai 1 cm dan bisa sembuh dengan sendirinya. "Yang paling sering minor, bisa sembuh sendiri, biasanya sampai dua minggu tapi siapa yang tahan tidak nyaman sampai dua minggu, orang dewasa aja senewen apalagi anak-anak," kata Herwanto dalam "Kenali Sariawan pada Bayi dan Anak", Kamis 15 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara sariwan mayor biasanya berukuran lebih dari 1 centimeter dan terdiri dari beberapa sariawan. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya namun memakan waktu yang cukup lama. "Dia tidak berdiri sendiri, bisa sampai tiga sariawan. Ini bisa sembuh sendiri sampai empat minggu dan biasanya memberikan sisa perlukaan jadi ada bekas lukanya," ujar Herwanto.
Yang terakhir adalah sariawan herpetiform. Pada kategori ini, ukuran sariawannya kecil seperti pada sariawan minor namun jumlahnya banyak. Herwanto mengatakan pada dasarnya sariawan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan bantuan obat-obatan. Namun, jika sariawan berlangsung terus-menerus dan sampai mengalami perdarahan maka harus segera diperiksakan ke dokter.
"Kalau ukurannya besar, kalau sudah mayor atau herpetiform, itu langsung ke dokter baik dokter umum atau dokter anak, lebih dini lebih baik daripada sampai terjadi perdarahan," kata Herwanto.
Ia melanjutkan bila sariawan timbul terus-menerus, sudah diobati tetap muncul berulang, itu harus khawatir da harus periksa. "Kalau nyerinya tidak teratasi sampai tidak bisa makan dan minum sampai demam harus ke dokter," katanya.