Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Detoksifikasi Picu Pecandu Narkoba Kumat Lagi? Intip Risetnya

Sejumlah ilmuwan di Cina berhasil menemukan metode baru yang memungkinkan pecandu narkoba mampu menghentikan kecanduannya.

6 Februari 2018 | 13.35 WIB

Ilustrasi rehabilitasi narkoba. Addictionblog.org
Perbesar
Ilustrasi rehabilitasi narkoba. Addictionblog.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ilmuwan di Cina berhasil menemukan metode baru yang memungkinkan pecandu narkoba mampu membatasi atau menghentikan kecanduan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Studi yang telah dipublikasikan BMC Biology itu, atas hasil penelitian selama lima tahun oleh satu tim yang dipimpin Prof Zheng Ping dari School of Basic Medical Sciences and Institutes of Brain Science di Fudan University, Shanghai.

Baca juga:
Ramalan Cinta di Februari: Akan Ada Cinta Baru untuk Libra
Fitt, Kunci Badan Atletis tanpa Olahraga ke Gym

Saat seseorang berupaya melakukan detoksifikasi kecanduan narkoba dalam situasi tertentu, maka sangat mudah membangkitkan ingatannya akan narkoba sehingga berpotensi kecanduan lagi, demikian garis besar penemuan tersebut seperti dilansir China News Service.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Lebih dari 95 persen pengguna narkoba kembali kecanduan setelah detoksifikasi," kata Xia Yu, psikolog yang memiliki spesialisasi rehabilitasi narkoba di Beijing, seperti dikutip Global Times.

Menurut dia, seseorang kembali kecanduan narkoba karena dipicu oleh situasi lingkungan dan kondisi kejiwaannya.

Tim peneliti Fudan University melakukan eksperiman terhadap tikus kecanduan morfin yang ditempatkan dalam dua kerdus dalam kondisi berbeda.

Pada saat morfin diambil dari salah satu kerdus, tikus tersebut menunjukkan gejala sesuai dengan lingkungan di mana morfin tersebut ditarik, demikian penjelasan di laman Fudan University.

Studi tersebut juga menemukan satu mekanisme saraf yang bisa membangkitkan ingatan seseorang agar menjauhi narkoba karena perubahan lingkungan dan pengaruh mekanisme tersebut bisa menghindarkan seseorang kecanduan lagi karena faktor lingkungan.

"Meskipun berdampak positif, eksperimen tersebut tidak menjamin dapat bekerja dengan baik di dunia nyata karena menjauhi narkoba itu butuh proses yang komperehensif dan kompleks," kata Xia.

Dalam beberapa tahun terakhir Cina masih terus berupaya mencari jalan agar bisa mengatasi masalah kecanduan narkoba. Baca: 8 Gejala Kanker Paru, Kelelahan Hingga Perubahan Suara

Biro Rehabilitasi Provinsi Zhejiang telah melakukan 1.008 kali uji terapi VR terhadap para pencandu narkoba seperti pernah diungkap portal berita thepaper.cn pada Agustus 2017.

Menurut lembaga yang berada di wilayah timur Cina tersebut, terapi VR itu menunjukkan hasil yang efektif, yakni 98,1 persen pada pecandu methamphetamine tingkat menengah dan 67,3 persen pencandu methamphetamine berat.

Pada 2016 tercatat sekitar 2,51 juta warga Cina kecanduan narkoba. Angka itu naik 6,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagaimana data Komisi Nasional Pengendalian Narkotika China (NNCC) pada Maret 2017

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus