Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bumbu dapur garam memiliki peranan yang sangat penting untuk memikat lidah. Makanan semahal apapun tidak akan enak jika hambar tanpa garam, bukan? Garam adalah mineral kristal yang kaya akan natrium (Na) dan klorin (Cl) untuk kesehatan manusia. Proses produksi garam yang berbeda pun akan menghasilkan kandungan mineral, warna, rasa, dan tekstur yang berbeda. Terutama jika Anda berbicara garam meja dan garam laut. Apa yang membuat keduaya berbeda?
1. Sumber Asal Garam
Membedakan garam meja dan garam laut pertama kali bisa Anda pahami dari sumber asal kedua garam ini dihasilkan. Jika berbicara mengenai garam meja, garam ini diproduksi dari para petani garam yang mengelolanya di tambak secara tradisional. Kemudian, endapan garam akan menjadi kristal halus. Berbeda dengan garam laut yang harus menunggu penguapan dari air laut. Proses garam laut inilah yang membuat produksi lebih lama.
2. Tingkat Kebahayaan Jika Dikonsumsi Rutin
Berdasarkan proses produksi, garam meja sudah terkenal mengandung mineral yodium alami. Bahkan, mineral ini biasa tertulis pada kemasan garam jenis meja. Kemudian, garam laut bisa dijadikan juga sebagai komposisi makanan yang dipercaya untuk non diet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika dikonsumsi berlebihan seperti melebihi 1 sdm per hari, baik garam meja maupun garam laut akan berperan buruk pada kesehatan. Mengingat bahwa semua garam mengandung natrium yang bisa mendatangkan hipertensi, osteoporosis, hingga batu ginjal. Namun, garam meja sendiri terbukti mencegah terjadinya penyakit hipotiroid.
3. Nutrisi, Tekstur, dan Rasa Garam
Garam meja memiliki tekstur yang sangat halus serta dinilai aman karena kandungan mineral yodium untuk kesehatan manusia dengan takaran tertentu. Sementara itu, garam laut kaya akan magnesium, kalsium, potasium, atau kalium, yang tidak akan Anda temui dalam garam meja. Hal ini membuat garam laut bertekstur lebih kasar dan besar serta memiliki zat penggumpalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uniknya, sejarah mencatat bahwa tekstur garam laut yang kasar ini sangat bermanfaat bagi bahan lulur manusia prasejarah. Anda tidak menduganya, bukan? Jika berbicara rasa asin, maka garam laut yang berasal dari penguapan air laut alami ini akan menghasilkan asin yang sangat kuat dibanding garam meja. Jadi, gunakan garam laut untuk masakan Anda sedikit saja, ya!
4. Umur Simpan Garam Meja dan Laut
Keuntungan penyimpanan sebenarnya jatuh di tangan garam laut. Bayangkan saja, jika Anda memiliki garam laut ini, maka tidak perlu khawatir tentang kadaluwarsa karena memang bisa disimpan selamanya. Namun, pastikan tempat penyimpanan garam laut kering, ya! Sementara itu, garam meja beryodium hanya disimpan maksimal lima tahun.
5. Kandungan mineral
Garam laut dan garam meja mengandung natrium sebagai komponen mineral utama. Namun, garam laut mengandung natrium yang lebih aman dibanding garam meja. Pada garam meja, yodium secara sengaja ditambahkan oleh produsen garam demi kesehatan.
Jenis-Jenis Garam Lainnya
1. Garam Himalaya
Garam himalaya termasuk jenis garam laut. Namun, sumber air laut garam himalaya berasal dari laut yang mengering alami sejak jutaan tahun lalu di pegunungan Himalaya. Dengan demikian, garam Himalaya akan kaya zink dan berwarna pink.
2. Garam Kosher
Garam kosher yang juga termasuk garam meja, akan ditemui dengan tekstur lebih kasar dengan kristal yang tidak beraturan. Bahkan, garam kosher tanpa yodium dan anti-caking yang membuat kristalnya lebih mudah menggumpal.
3. Garam Celtic
Garam unik celtic berwarna keabu-abuan (grey salt) dan mengandung sedikit air. Bahkan, garam celtic bernatrium lebih rendah dari garam meja. Tak hanya itu, garam celtic juga memiliki sifat basa dan dapat mengurangi atau mencegah risiko kram otot.
ALFI MUNA SYARIFAH