Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi

Munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat dipengaruhi pola atau gaya hidup. Yang seperti apa?

23 Mei 2023 | 09.16 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat dipengaruhi pola atau gaya hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Hipertensi itu karena menyangkut tekanan darah, denyut jantung juga mempengaruhi. Tapi memang sifatnya ada yang sudah jadi penyakit permanen atau karena stres,” kata Reisa dalam Siaran Sehat, Senin, 22 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menuturkan hipertensi tidak boleh dianggap sepele karena datang tanpa gejala sehingga banyak penderita baru tahu ketika memeriksakan diri. Kondisi itu bisa menimbulkan komplikasi atau berdampak penyakit lain. 

Hipertensi sendiri punya dua faktor risiko yakni yang bisa atau tidak bisa diubah. Pada faktor yang tidak bisa diubah biasanya berupa umur atau keturunan dari keluarga. Sedangkan yang bisa diubah adalah gaya hidup. Reisa menyoroti gaya hidup yang dijalankan dengan perilaku tidak sehat seperti merokok, kurang aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih, dan kegemukan bisa memicu tekanan darah tinggi.

“Stres juga bisa jadi faktor risiko, itu semua bisa kita ubah. Mengutip cara dari Kementerian Kesehatan kita harus CERDIK,” ucapnya.

Terapkan hidup CERDIK
CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang dinilai bisa menjauhkan dari berbagai penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga masalah ginjal. CERDIK sendiri artinya adalah (C)ek kesehatan secara berkala yang membantu masyarakat mendeteksi penyakit dalam sejak dini melalui monitoring tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan hingga denyut nadi dan kadar kolesterol teratur.

Kemudian ada (E)nyahkan asap rokok. Reisa mengatakan dampak rokok juga bukan hanya pada sektor kesehatan tapi juga keuangan. (R)ajin berolahraga secara rutin minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu. (D)iet sehat dan seimbang, yakni dengan mengonsumsi buah dan sayur seimbang serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak (GGL) sesuai anjuran para pakar. (I)stirahat cukup yakni 7-8 jam sehari, dan (K)urangi stres agar potensi penyakit kardiovaskular berkurang, misalnya dengan rekreasi, relaksasi, berpikiran positif, dan bercengkerama dengan orang lain.

“Penerapan CERDIK yang paling penting itu konsisten, cara ini paling mudah diingat, mudah diterapkan. Jadi akan cepat melekat di dalam ingatan,” ujar Reisa.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus