Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hedonisme: Awas Dampak Psikologis dan Sosial yang Menyertainya

Hedonisme merupakan keyakinan bahwa tujuan dari kehidupan ialah untuk mengejar kesenangan dengan cara menghindari apa pun yang dapat membuat menderita

24 Juni 2022 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diskotek. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hedonisme secara umum kian dianut sebagai gaya hidup yang dilakoni kalangan tertentu di dalam kehidupan sosial. Apa saja faktor yang menyebabkan perilaku hedonisme? Lalu, apa dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Britannica, hedonisme merupakan keyakinan bahwa tujuan dari kehidupan ialah untuk mengejar kesenangan dengan cara menghindari apa pun yang dapat membuat menderita atau sakit. Biasanya para penganut hedonisme percaya bahwa tujuan utama dalam hidup adalah memuaskan diri. 

Dua Faktor Penyebab

Ada dua hal yang menyebabkan perilaku hedonisme seseorang bisa tumbuh, diantaranya:

1. Faktor Internal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari seputarpengetahun.co.id, faktor internal berasal dari diri sendiri. Memang diketahui, sudah menjadi tabiat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Manusia ingin yang lebih dan lebih lagi. Oleh karena itu, manusia terus mengejar kepuasannya hingga membuatnya selalu merasa di atas tanpa melihat keadaan di sekelilingnya. 

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang membuat seseorang menjadi hedon bisa jadi diambil dari adat dan budaya dari luar negeri yang tersebar lewat media informasi online lalu banyak dari kita yang mngikutinya. Bisa juga dari orang sekitar yang sudah menganut hednoisme dan secara tidak langsung pun kita mengikuti arusnya sehingga kita menjadi salah satu penganut hedonisme.  

Dampak Hedonisme

Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dari hedonisme ini cenderung negatif. Ada beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari hedonisme, diantaranya:

1. Individualis

Gaya hidup hedonism membuat orang individualis. Orang yang sudah menganut hedonisme akan lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan atau kepentingan orang lain. Hal ini menjadi dampak untuk orang disekitarnya, sebab orang seperti ini lebih egois serta tak peduli sesama.

2. Konsumtif

Dampak lain hedonism yaitu konsumtif. Demi menyenangkan dirinya, ia akan selalu mencoba mendapatkan kesenangan dengan membeli barang yang belum tentu barang itu akan digunakan atau tidak nantinya. Pembelian barang tidak dilihat dari kebutuhan yang diperlukan akan tetapi untuk kesenangannya saja.

3. Tidak Disiplin

Orang yang menganut hedonisme, hidupnya menjadi tidak teratur, karena dipikirannya hanyalah kesenangan belaka. Orang tersebut akan menghabiskan waktunya hanya untuk kesenangan hidupnya.

4. Boros

Boros merupakan dampak yang paling terlihat dari hedonisme. Mengutip dari laman idmetafora.com, demi terpenuhi kesenangan pribadinya orang yang memakai gaya hidup hedonisme lebih cenderung boros sebab membeli barang-barang yang tidak perlu. Semua kesenangan cenderung dengan hal-hal yang mewah, tentunya akan sangat menghabiskan banyak uang.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus