Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sesialis anak Jovita Olivia menjelaskan paparan radiasi zat kimia yang berlebihan bisa menjadi salah satu pemicu leukemia atau kanker darah pada anak. Dokter di Rumah Sakit Hermina Bitung itu menjelaskan paparan radiasi berlebih dari zat kimia tersebut bisa berasal dari tempat tinggal di lingkungan pabrik maupun dekat pemancar listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau leukemia sebenarnya hampir seluruhnya penyakit genetik tapi juga dibarengi adanya paparan dari lingkungan," kata lulusan Universitas Diponegoro di Tangerang, Banten, Kamis, 6 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jovita menjelaskan gejala leukemia pada anak umumnya sama seperti orang dewasa, salah satunya terdapat anemia. Hal ini bisa ditandai melalui pemeriksaan darah, seperti hemoglobin (HB) berkurang, leukosit dan trombosit juga bisa naik atau turun.
"Jadi dari pemeriksaan darah itu biasanya bisa kita temukan ada gambaran dari sel darahnya amburadul," ujar dia.
Gejala leukemia
Jovita juga menyebutkan gejala lain leukemia yang perlu diwaspadai adalah demam dalam waktu yang lama hingga lebih dari dua minggu. Menurutnya, kondisi tersebut tidak normal karena bisa merujuk adanya infeksi kronis yang berlangsung terus menurus.
Selain itu, anak dengan nafsu makan lahap namun tidak berpengaruh pada kenaikan berat badan, adanya pendarahan seperti mimisan dan gusi berdarah, munculnya hematoma atau lebam juga menjadi tanda leukemia.
"Ada lebam, benjolan-benjolan di leher, lengan, atau di kaki itu juga bisa," ucapnya.
Pada Januari 2024, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dua jenis kanker darah seperti limfoma dan leukemia merupakan kanker yang paling banyak diderita anak-anak Indonesia. Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156. Dari angka itu, leukemia menempati posisi pertama dengan 3.880 (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening sekitar 640 (5,7 persen), dan kanker otak 637 (5,7 persen).
Pilihan Editor: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini Kanker Anak