Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis gerakan perempuan mempersembahkan kain batik yang dirancang khusus untuk Profesor Saparinah Sadli, seorang pejuang gerakan perempuan yang merayakan ulang tahun ke-96 pada Agustus mendatang. Kain batik tersebut ditampilkan dalam pameran bertajuk "Membatik Ketangguhan" di Cemara 6 Gallery - Toeti Heraty Museum, Jakarta. Acara dibuka untuk umum pada 23-25 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saparinah Sadli merupakan tokoh inspiratif bagi para pejuang gerakan perempuan di Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kain batik yang dibuat khusus untuk Saparinah bermotif sembilan burung hong dan anggrek bulan, yang dipersembahkah oleh aktivis perempuan Kamala Chandrakirana, Andy Yentriyani, Myra Diarsi, dan Tati Krisnawati dengan bantuan peneliti batik dari Institut Pluralisme Indonesia (IPI), William Kwan Hwie Liong.
William Kwan, peneliti batik dari Institut Pluralisme Indonesia (IPI), saat pembukaan pameran batik Saparinah Sadli bertajuk Membatik Ketangguhan di Cemara 6 Gallery - Toeti Heraty Museum, Jakarta, pada Senin, 22 Mei 2023. (Azizah)
Saparinah mengatakan, bahwa dia tidak menyangka akan hadir karya seperti batik Saparinah dan dijadikan sebagai sebuah pameran. Dia berharap semua yang menikmati batik Saparinah dapat merasakan apa yang dia rasakan.
"Saya berharap kepada kalian yang masih muda, mudah-mudahan nantinya mempunyai kesempatan seperti apa yang saya alami. Ini merupakan suprise untuk saya karna saya tidak pernah memikirkan akan hadir batik Saparinah, saya sangat berterimakasih bahwa sebagai seorang yang sudah menginjak lansia tetapi masih dihargai," kata Saparinah Sadli yang hadir pada peresmian pameran batik ini, Senin, 22 Mei 2023.
Batik Saparinah diciptakan berdasarkan filosofi kehidupan Saparinah Sadli, tentang bagaimana perjalanan hidupnya dalam konteks berbagai persoalan bangsa, khususnya kekerasan seksual terhadap perempuan.
Batik Saparinah memiliki dua motif yaitu sembilan ekor burung hong yang memiliki wajah kokoh dan tegas dengan posisi yang berbeda dan anggrek bulan. Motif tersebut menggambarkan sosok Saparinah Sadli yang tangguh.
"Burung hong menggambarkan perempuan, Saparinah merupakan pejuang yang mengatasi isu-isu perempuan. Untuk motif bunga anggrek merupakan bunga favorit dari Ibu Saparinah, yang menggambarkan kecerdasan dan kemurnian," ujar William Kwan Hwie Liong.
William memilih perpaduan dua warna, yakni biru dan merah. Koleksi batik saparinah berupa kain panjang yang telah disesuaikan dengan apa yang ingin dipakai oleh Saparinah Sadli.
"Batik ini berupa kain panjang yang dibuat secara khusus dan sesuai dengan apa yang ingin Ibu Sadli pakai," kata dia.
Pameran Membatik Ketangguhan diselenggarakan untuk memperkenalkan bagaimana karakter Saparinah Sadli dan perjuangan perempuan kepada para pecinta batik, serta memperkenalkan batik kepada pejuang gerakan perempuan dan mereka yang berkepentingan dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
DWI NUR AZIZAH
Pilihan Editor: Cara Yogyakarta Jaring Bibit Muda Minati Kerajinan Batik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.