Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ragam Produk Olahan dan Kuliner dari Tanaman Porang, Sehat dan Rendah Kalori

Saat ini, tanaman porang telah menjadi salah satu komoditi ekspor yang menjanjikan.

20 Agustus 2021 | 17.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman porang mendadak menjadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo mengatakan tanaman tersebut bisa menjadi makanan pokok yang sehat di masa depan. Ia pun mengajak para petani untuk serius dalam membudidayakan tanaman tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebenarnya, apa tanaman porang? Menurut Kementerian Pertanian, porang merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bisa hidup di tanah jenis apa saja hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Cara menanamnya pun cukup mudah, yaitu hanya butuh memotong umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh lalu ditanam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menyebut porang sebagai makanan sehat karena tanaman itu mengandung glukomanan yang dapat dikembangkan menjadi berbagai bahan pangan rendah kalori. Pirang juga mengandung mineral, protein, vitamin dan serat pangan.

Meski memiliki kandungan yang bergizi, porang tak dapat dikonsumsi langsung atau hanya direbus seperti umbi-umbian lain. Karena itu, biasanya porang diolah lebih dulu menjadi tepung porang, daging nabati porang hingga lem porang.

Dari tepung porang, dapat dihasilkan berbagai macam jenis makanan. Misalnya mie shirataki dan beras shirataki. Keduanya dikenal sebagai sumber karbohidrat yang rendah kalori sehingga cocok bagi mereka yang diet.

Tepung porang juga bisa diolah menjadi beragam kue, seperti putu mayang, kastengel, kue lapis dan lainnya. Porang juga bisa diolah menjadi jeli atau konyaku karena teksturnya yang bisa membuat kenyal.

Selain sebagai bahan utama, porang digunakan jadi bahan tambahan campuran makanan, sebab pada porang mengandung gelatin. Jenis makanan yang menggunakan porang sebagai bahan tambahan antara lain permen lunak, jeli, selai, yogurt, puding dan es krim.

Saat ini, tanaman porang telah menjadi salah satu komoditi ekspor. Kementan menargetkan porang tidak diekspor secara mentah untuk menambah nilai jual.

LAURENSIA FAYOLA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus