Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Debu menurut sebagian orang bisa menjadi penyebab munculnya alergi. Mengutip Healthline, alergi adalah respons sistem kekebalan terhadap alergen. Adapun alergen merupakan zat asing yang masuk atau menempel di tubuh manusia yang menyebabkan alergi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika menganggap debu masalah utama penyebab alergi, memang itu tak sepenuhnya keliru. Tapi, banyak penelitian menjelaskan, bahwa penyebab alergi itu adalah tungau debu. Asthma and Allergy Foundation of America melaporkan, tungau debu merupakan penyebab paling umum dari alergi dan asma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip WebMD, alergi terjadi ketika sistem kekebalan seseorang bereaksi berlebihan terhadap tungau debu. Tungau debu adalah serangga yang sangat kecil hidup di rumah memakan sel kulit mati. Serangga mikron itu bertahan hidup di semua iklim dan berkembang di lingkungan yang hangat. Tungau debu menyukai suhu 21 derajat Celsius dan kelembapan relatif 70 persen.
Mengutip dari American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), tungau debu merupakan penyebab paling umum alergi dari debu. Tungau debu sering berada di bantal, kasur, karpet, dan furnitur berlapis kain. Tungau debu bisa melayang ke udara menempel debu, kemudian masuk ke saluran pernapasan, mata, atau menempel di kulit. Jika masuk ke dalam hidung, sistem pertahanan tubuh akan merespons dengan bersin.
Ketika tungau debu telanjur masuk, tubuh akan mengalami peradangan sebagai bentuk perlawanan. Gejalanya bisa berupa flu, pilek, batuk juga sesak napas pada orang yang asma. Jika masuk ke mata, akan berakibat gatal dan berair. Itu juga yang menyebabkan mata merah. Sedangkan jika menempel di kulit akan menimbulkan gatal.
HENDRIK KHOIRUL MUHID