Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa para pria lebih berisiko mengalami hipertensi daripada wanita? Data Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 juga menyebutkan bahwa pria lebih dahulu menderita hipertensi daripada wanita, yakni pada usia 45 tahun sedangkan wanita 65 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu, apa penyebab fenomena itu? Dokter spesialis saraf Amanda Tiksnadi mengatakan bahwa yang pertama disebabkan oleh faktor hormon. Pada pria, hormon estrogen sangat sedikit bahkan tidak ada. Padahal, berbagai penelitian telah menyebutkan manfaat estrogen untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari berbagai macam penyakit, termasuk hipertensi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan pada wanita, hormon tersebut dimiliki sehingga sampai menopause, mereka bisa aman dan terlindungi dari risiko hipertensi. “Keuntungan hormon ini memang hanya dimiliki oleh wanita ya. Jadi wajar kalau pria lebih dulu dan lebih banyak yang menderita hipertensi,” katanya dalam acara Media Gathering di Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2020.
Adapun alasan lain berupa gaya hidup pria yang suka merokok. Panitia 14th Scientific Meeting InaSH itu menerangkan bahwa prevalensi pria merokok memang jauh lebih tinggi dibandingkan wanita. Sedangkan merokok sendiri dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik. “Kandungan nikotin pada rokok juga bisa menghimpit pembuluh darah sehingga tekanan darah tinggi,” katanya.
Apabila hormon estrogen memang tak bisa didapat oleh para pria, maka cara untuk menurunkan risiko dapat dilakukan dengan perubahan gaya hidup. Selain berhenti merokok, Amanda mengingatkan selalu berolahraga dan menurunkan berat badan. “Berat badan yang berlebih dan kurangnya aktivitas fisik juga berpengaruh pada pembuluh darah,” katanya.