Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan di Jakarta mengiringi suasana siang itu di kantor Tempo, Kamis 18 Januari 2018. Saat itu, Puti Guntur Soekarno, dalam kunjungannya ke kantor Tempo, menceritakan kenangannya bersama Ibu Negara Indonesia pertama, Fatmawati, yang juga merupakan nenek kandungnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan ciri khas penampilan kerudung merahnya, Puti Guntur Soekarno mulai membagikan kenangan masa kecilnya bersama Fatmawati, “Saya manggilnya ‘Mbu’. Itu bahasa Bangka, artinya eyang,” ucap Puti mengawali cerita masa kecilnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya dekat sekali dengan Mbu. Dulu kalau main kerumahnya, ‘kan di Cilandak tuh (rumah Fatmawati), saya suka tidur bareng sama beliau. Saya juga diajarin ngajinya ‘kan sama Mbu,” cerita Puti.
Puti mengatakan menjelang Maghrib atau menjelang Isya sang nenek selalu mengaji. "Suaranya lembut sekali, merdu sekali. Waktu kecil saya suka duduk dekat beliau ketika sedang mengaji,” kata Puti mengenang kembali momen indah bersama Fatmawati.
Baca juga:
Resolusi 2018 Lebih Produktif, Simak 5 Cara Mudah ini
5 Hal Penting agar Anda Tidak Lewatkan Panggilan Kerja
Keluarga atau Karir? Ini Pilihan Puti Guntur Soekarno
Puti menceritakan bahwa Fatmawati juga kerap menjemputnya pulang sekolah dengan bajaj. Dan menurutnya, Fatmawati merupakan salah satu orang yang berjasa mengenalkannya pada buku, “Kalau dulu ‘kan suka ada ya, yang jual buku-buku loakan diikat di kain gitu terus dipanggul? Dulu Mbu suka sekali belikan saya buku dari situ,” kata Puti.
Buku yang dibelikan seringnya berupa komik-komik cerita rakyat Indonesia, seperti wayang atau tentang sejarah zaman dulu. Menurut Puti, pengetahuannya tentang budaya dan kesenian sangat terpengaruh dari lingkungan keluarganya,
“Saya agak tergila-gila sama Mahabharata, Baratayuda, atau Rama Sinta. Itu, ya, karena dulu sukanya baca buku-buku seperti itu. Komik kalau dulu, tuh. Saya sangat suka perwayangan,” jelasnya.
Pengaruh Fatmawati tidak hanya dirasakan dalam hal mengaji atau budaya membaca. Kegemaran Fatmawati terhadap industri film Bollywood ternyata menurun ke seluruh keluarga besar, termasuk Puti. “Loh, jangan salah. Saya sukanya Bollywood. Itu virus India mulanya dari Ibu Fatmawati. Dulu suka dengerin lagu India di radio. Semua orang, di keluarga juga suka Bollywood, loh,” kata Puti Guntur Soekarno sembari tertawa.