Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips agar Wangi Parfum Tak Cepat Hilang

Agar aroma parfum tak cepat luntur, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut.

8 Maret 2022 | 13.05 WIB

Ilustrasi parfum. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi parfum. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aroma parfum dapat menjadi ciri khas seseorang. Orang bisa mengenali dan menyadari kehadiran Anda hanya berdasarkan aroma parfum yang kerap digunakan. Namun, hal ini sulit dilakukan bila ketahanan aroma habis hanya dalam beberapa jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Masalah ini menjadi keluhan umum, terutama bagi pencinta produk parfum tradisional yang cenderung melewatkan banyak pengawet dan stabilisator yang membantu ramuan bertahan lebih lama, baik di kulit maupun di pakaian. Ini adalah harga kecil yang harus dibayar untuk wewangian yang lebih aman tetapi tetap saja mengecewakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, beberapa tips praktis yang dikutip dari laman MindBodyGreen ini dapat membantu wangi parfum bertahan lebih lama.

Oles atau semprot di titik nadi
Sebenarnya ada alasan fungsional mengapa kita cenderung mengoleskan atau menyemprot parfum pada titik-titik nadi, seperti bagian dalam pergelangan tangan dan siku, di belakang telinga, di leher, bagian belakang lutut. Pada titik-titik nadi, lapisan kulit cenderung lebih tipis sehingga lebih dekat dengan aliran darah dan panas tubuh.

Penata rias selebritas Rosie Johnston menjelaskan saat aroma terkena panas tubuh, parfum mulai menghangat dan proses aroma dimulai. Cat Chen, pendiri merek wewangian Skylar, menjelaskan lebih lanjut, "Semua titik nadi seperti radiator kecil. Kehangatannya membantu menyebarkan aroma."

Jangan menggosok parfum di pergelangan tangan
Setelah Anda mengoleskan atau menyemprot parfum pada titik-titik nadi, mungkin terasa naluriah untuk menggosok pergelangan tangan, lipatan siku, hingga belakang telinga secara bersamaan, dengan maksud untuk meratakan parfum atau sekedar agar cairan minyak wangi lebih cepat menyerap. Padahal cara ini sebetulnya salah.

"Menggosok parfum merupakan kesalahan besar yang sejak dulu dilakukan banyak orang," ujar Johnston.

Menggosok parfum dapat lebih cepat membakar lapisan pertama pada parfum sehingga aroma lebih cepat hilang. Selain itu, menggosok parfum juga dapat merusak partikel-partikel yang terdapat di dalam parfum dan dapat mengubah wangi hingga ketahanan parfum.

Jika ingin memadukan dua wewangian bersama-sama atau ingin menghilangkan sebagian air parfum yang dirasa terlalu basah, cobalah untuk mengetuk perlahan pergelangan tangan alih-alih menciptakan gesekan. Anda juga dapat mengoleskan pergelangan tangan ke lengan, ke leher, atau di mana pun ingin menyimpan aroma tanpa mengacaukan ketahanan dan wangi.

Semprotkan di area dada
Selain titik nadi, area lain yang bisa membantu memancarkan aroma parfum dengan lebih kuat adalah area dada yang dekat dengan jantung. "Aroma akan menyebar, denyut jantung akan bertindak sebagai penyebar aroma," ujar Chen.

Semprotkan setelah mandi
Semprotkan parfum tepat setelah mandi, karena usai mandi kulit menjadi lebih lembab dan hal itu membantu membuka aroma parfum untuk lebih terpancar.

"Selain itu, ketika keluar dari kamar mandi, suhu kulit dan tubuh mengalami peningkatan. Suhu yang lebih tinggi mampu menyebarkan aroma, ditambah lagi dengan kondisi kulit yang bersih, bebas dari keringat dan minyak berlebih," ujar Johnston.

Kulit yang lembab dapat menjadi dasar yang akan menahan wewangian bisa bertahan lebih lama. Maka, cobalah untuk mengoleskan losion tubuh usai mandi supaya kulit lebih terhidrasi saat parfum disemprotkan ke kulit.

Semprotkan pada pakaian
Saat menggunakan eau de parfum, Johnston biasanya menyemprot di pakaian, bukan kulit. "Ini akan bertahan lebih lama di kain daripada di kulit," jelasnya. Hal ini disebabkan keringat dan minyak alami di kulit sepanjang hari dapat menumpuk dan membuat aromanya hilang.

Pilih eau de parfum
Kemungkinan Anda pernah melihat salah satu dari dua label parfum yang tertulis eau de toilette dan eau de parfum (terkadang ditulis sebagai EDT dan EDP). EDP memiliki konsentrasi minyak wangi yang lebih tinggi (sekitar 25 persen), yang membuatnya jenis wewangian ini biasanya lebih kuat dan tahan lama. EDT, di sisi lain, sering disukai karena aplikasi yang lebih ringan dan lebih lapang, dengan sekitar 15 persen minyak wangi.

Selain itu, Anda juga bisa memilih perfume oil atau extrait perfume yang biasanya berupa minyak dalam tabung kecil. Karena berupa konsentrat, maka aromanya lebih kuat dan tahan lama sehingga cukup mengoleskannya langsung ke titik-titik nadi.

"Ini jauh lebih reaktif terhadap panas suhu tubuh alami," kata Johnston. Minyak parfum juga biasanya mengandung pembawa panas seperti jojoba atau minyak kelapa, yang menghidrasi kulit secara bersamaan dan kulit yang terhidrasi dapat membantu wangi bertahan.

Periksa aroma dasar
Aroma kayu-kayuan dan gourmand (aroma manis seperti makanan pada madu, vanila, dan cokelat) pada base notes biasanya menjadi aroma yang paling tahan lama dibandingkan lainnya.

"Semua aroma dasar atau base notes pada parfum merupakan wangi yang bertahan paling lama," ujar Johnston.

Oleh sebab itu, biasanya pencipta parfum memasukkan aroma dari minyak vanila, minyak nilam, minyak kayu cendana atau kayu cedar sebagai wangi dasar yang membuat parfum memiliki aroma yang bertahan lebih lama di kulit. Sedangkan aroma atas (top notes) merupakan wangi yang langsung tercium ketika parfum disemprot. Biasanya aroma yang digunakan adalah bunga dan aroma buah seperti jeruk. Tetapi, aroma ini hanya bertahan beberapa saat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus