Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah dua bulan kita berada di rumah saja akibat pandemi Covid-19. Tentunya, beberapa hal yang dikerjakan akan mengalami perubahan. Sebut saja waktu tidur di malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profesor neurologi dan pediatri di Vanderbilt University Medical Center, Beth Malow, mengatakan bahwa hal ini sering muncul seiring dengan keterbatasan aktivitas manusia dalam suatu tempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara tidak sadar, tubuh akan mengalami pergeseran jam biologis karena terbatasnya aktivitas di dalam ruangan sehingga akhirnya menyebabkan kita tertidur pada waktu yang abnormal,” katanya, seperti dilansir dari situs News Break.
Sayangnya, kejadian yang terus dialami bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh sebab waktu istirahat normal bisa membantu kerja detoksifikasi alami untuk membunuh racun pada tubuh. Untuk itu, diperlukan berbagai siasat dalam menanganinya.
Pertama, Malow mengatakan Anda harus mengekspos diri pada cahaya dan udara segar setiap pagi. Tak perlu keluar rumah, bisa dilakukan dengan cara membuka jendela saja.
“Cahaya dan udara pagi membantu Anda bangun, meningkatkan suasana hati dan membuatnya lebih mudah untuk tidur di malam hari,” katanya.
Membatasi konsumsi kafein juga disarankan sebab, meski kafein dapat meningkatkan tingkat energi di pagi hari, kandungan tersebut juga bisa membuat terus terjaga hingga malam hari.
“Hati-hati dengan kopi atau teh. Cobalah beralih ke air putih yang lebih sehat,” sarannya.
Psikiatri dan pemerhati masalah tidur, Chris Williams, juga mengimbau Anda menghindari waktu tidur siang yang terlalu lama.
“Dengan kegiatan yang terbatas selama di rumah, Anda mungkin berpikir untuk lebih baik tidur saja. Namun, jika terlalu lama, membuat Anda jadi kesulitan tidur juga di malam hari. Sebaiknya, istirahat siang hari hanya selama 30 menit sampai satu jam saja,” katanya, seperti dilansir dari NHS.
Terakhir, membatasi penggunaan gawai di malam hari, khususnya sebelum tidur, juga diungkapkan Williams, sebab menurutnya cahaya gawai bisa menyebabkan otak membatasi produksi melatonin.
“Ini membuat kita berpikir untuk selalu bekerja padahal sudah waktu tidur. Mulai sekarang, cari alternatif lain dalam menghabiskan waktu di malam hari, seperti mandi air hangat atau berbincang dengan keluarga,” jelasnya.