Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petra, Yordania, kini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Timur Tengah. Selama ratusan tahun, kota Petra, Yordania yang berusia 2.300 tahun sebagian besar ditinggalkan dan tidak berpenghuni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota ini merupakan pusat perdagangan utama di wilayah ini hingga awal tahun 700an M, ketika gempa bumi besar menghancurkan sebagian besar kota. Terbengkalai hingga tahun 1812, tempat ini ditemukan kembali oleh penjelajah Swiss Johann Burckhardt, meskipun hampir 80 persen Petra masih belum digali atau dieksplorasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada tahun 1984, Petra ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Petra terkenal dengan batu pasir merah mudanya yang ikonik, sistem irigasinya yang canggih (pada saat itu), serta makam dan kuil batu yang elegan. Kota kuno ini memiliki luas lebih dari 64 ribu hektar dan mustahil untuk melihat seluruh situs hanya dalam satu hari.
Jasmine Padda, pakar destinasi Kensington Tours, mengatakan Petra menarik bagi banyak orang karena merupakan situs bersejarah yang penting [terutama sebagai] pusat perdagangan utama di sepanjang Jalur Sutra. “Petra bertindak seperti pusatnya dunia," katanya kepada Travel + Leisure.
Menurut Jasmine untuk menjelajahi setiap sudut Petra butuh waktu tiga hari penuh. Sebaiknya bersama dengan pemandu. “Banyak wisatawan yang memprioritaskan dan fokus pada The Treasury, namun banyak sudut pandang indah yang memerlukan pendakian. dan trekking diabaikan,” ujarnya.
Cara masuk ke Petra
Untuk masuk ke Petra membutuhkan tiket masuk yang harganya bervariasi. Tergantung apakah melakukan perjalanan sehari atau melakukan reservasi di hotel lokal. Jika hanya berkunjung pada hari itu, harga tiketnya adalah 90 Dinar Yordania (sekitar Rp 2 juta) per orang.
Bagi mereka yang tinggal di kota, harus membayar 50 JD (sekitar Rp 1,1 jutaan) untuk tiket masuk satu hari, 55 JD (sekitar Rp 1,2 juta) untuk tiket masuk dua hari, dan 60 JD (sekitar Rp 1,3 juta) untuk tiket masuk tiga hari .Anak-anak di bawah 12 tahun dapat mengunjungi Petra secara gratis.
Tiket masuk dapat dibeli secara langsung di pusat pengunjung atau terlebih dahulu secara online. Sedangkan tiket masuk Petra By Night, yang berlangsung pada hari Senin, Rabu, dan Kamis mulai pukul 20.30, 17 JD (sekitar Rp 387 ribu) selain tiket masuk siang hari.
Sementara untuk berkelilig menjelajahi Petra adalah dengan berjalan kaki. Namun wisatawan dapat menyewa kereta golf untuk membawanya dari pusat pengunjung ke The Treasury, biayanya 15 JD (sekitar Rp 342 ribu) untuk perjalanan satu arah dan 25 JD (Rp 570 ribu) untuk perjalanan pulang pergi. Bagal, keledai, dan kuda juga tersedia untuk disewa.
Selain itu, Petra memiliki antar-jemput gratis (disarankan memberi tip) yang dapat mengantar pengendara dari ujung jalan utama kembali ke pusat pengunjung. Termasuk berhenti sebentar di area perbelanjaan antara dua titik tersebut.
Aktivitas yang dapat dilakukan di Petra
Petra memiliki wilayah luas sekitar 64 ribu hektare. Jadi memerlukan waktu beberapa hari untuk menjelajahi setiap jalur pejalan kaki, titik pengamatan, dan hidden gem di area tersebut. Pendakian paling populer adalah Jalur Utama, yang merupakan pilihan termudah dan berjarak kurang dari 4 kilometer dari pusat pengunjung ke Qasr el-Bint (kuil utama Petra). Jalur Utama akan membawa Anda melewati semua landmark paling terkenal di Petra termasuk Siq, Treasury, dan Teater.
Wisatawan yang lebih suka bertualang harus mempertimbangkan Al Dayr Trail yang cukup sulit (ada beberapa peningkatan ketinggian), yang tidak hanya melewati monumen seperti Lion Triclinium tetapi juga memiliki pemandangan alam sekitar area tersebut yang menakjubkan. Jalur Al Madras adalah pilihan menantang lainnya, yang membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk menyelesaikannya; dulunya merupakan jalur ziarah kuno yang membawa wisatawan ke High Place Sacrifice.
Petra Kitchen
Di kelas memasak berkelompok, wisatawan dapat belajar memasak berbagai hidangan tradisional Yordania mulai dari tabbouleh segar hingga hidangan ayam dan nasi yang lezat seperti maqluba. Petra Kitchen selalu menggunakan bahan-bahan lokal, seperti minyak zaitun dan rempah-rempah dan menyumbangkan sisa makanannya ke organisasi masyarakat.
Petra Balloon
Wisatawan juga bisa naik balon udara di Petra dan menyaksikan panorama Rose City dan semua landmark ikoniknya. Petra Balloon juga merupakan aktivitas yang sempurna untuk seluruh keluarga; atraksi ini dapat diakses dengan kereta dorong dan kursi roda.
Pilihan editor: Lokasi Syuting Film Paling Ikonik di Dunia Ada di Yordania