Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

3 Tips Keselamatan Penumpang saat Keadaan Darurat Penerbangan

Saat keadaan darurat penerbangan ada beberapa hal yang dapat dilakukan penumpang untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain

14 Januari 2024 | 20.32 WIB

Ilustrasi pramugari memeragakan demo keselamatan penerbangan. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi pramugari memeragakan demo keselamatan penerbangan. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian dengan alat transportasi apa pun dapat mengalami keadaan darurat. Termasuk keadaan darurat penerbangan dan penumpang mungkin perlu dievakuasi oleh pramugrari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti kecelakaan pesawat yang menimpa Japan Airlines awal bulan ini. Pramugari berhasil mengevakuasi lebih dari 370 penumpang dalam 18 menit setelah kecelakaan di Bandara Haneda Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baru-baru ini, kecelakaan penerbangan terjadi pada penerbangan Alaska Airlines. Di mana  pintu kabin yang tidak digunakan terlepas dari pesawat tak lama setelah lepaslandas.

Para pramugari tentu telah mempersiapkan diri dengan baik jika terjadi keadaan darurat. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan penumpang untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain. 

1. Memperhatikan demo keselamatan penerbangan

Mantan pramugari Jane Hawkes berbagi tiga tips keselamatan untuk penumpang agar bisa melindung diri saat keadaan darurat. Pertama, dia menyarankan untuk memperhatikan demo keselamatan dengan cermat sebelum keberangkatan. Pastikan untuk mengetahui persis di mana pintu keluar terdekat dan lokasi peralatan keselamat utama.

"Para frequent flyer khususnya. cenderung tidak terlalu memperhatikan pengarahan kru," katanya seperti dikutip dari laman Daily Mail

Meskipun sudah sering melihat demo keselamatan penerbangan sebelumnya, hal ini tetap penting. Penumpang juga harus menemukan pintu darurat terdekat sebelum pesawat lepas landas.

2. Sabuk pengamanan harus selalu digunakan

Kedua, Jane mengatakan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman. Termasuk tanda untuk mengencankan sabuk pengaman aktif dan nonaktif. Dalam kasus pesawat Alaska Airlines misalnya, jika ada orang yang berada di dekat bagian pesawat yang terlepas itu tanpa sabuk pengaman, mereka dapat ikut terbang ke keluar.

Selain itu, mengenakan sabuk pengaman dalam penerbangan juga penting. Tertutama saat pesawat menghadapi turbulensi ekstrem apa pun di tengah penerbangan. "Jika penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman, mereka dapat mengalami cedera serius," kata Jane. 

Bahkan saat mendarat, Jane menyarankan untuk tetap duduk sampai tanda kencangkan sabuk pengaman di matikan. Jangan melapas sabuk pengaman dan bergerak di sekitar kabin. Hal ini untuk berjaga-jaga jika pesawat tiba-tiba berhenti sementara Anda sedang berdiri. 

Jadi, penting untuk mengenakan sabuk pengaman setiap saat meskipun rambunya mati. Jika tanda sabuk pengaman menyala, penumpang harus kembali ke tempat duduknya dan mengencangkan sabuknya

3. Hindari membawa barang saat evakuasi  

Terakhir jika terjadi keadaan darurat, Jane menyarankan untuk tidak membawa tas tangan saat evakuasi. Sebab, hal ini dapat menghambat upaya awak kapal untuk mengevakuasi penumpang dengan aman dan tepat waktu.

Jane menambahkan penumpang harus mengikuti instruksi darurat dari awak kabin. Kegiatan rutin awak kabin selama penerbangan memang menyajikan makanan dan minuman serta menjaga penumpang di dalam pesawat. "Tapi peran utama awak kabin adalah keselamatan penumpang dan mereka terlatih dengan baik untuk menghadapi setiap kemungkinan," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus