Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Imlek 2018, tak cuma kue keranjang, pernak-pernik, dan pakaian serba merah yang laris diburu di kawasan pecinan, Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta. Makanan ringan atau cemilan pun masuk daftar utama belanjaan yang wajib dibeli untuk merayakan tahun baru Cina itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Kue-kue Khas Imlek dan Maknanya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mario, pedagang makanan ringan yang sudah membuka lapaknya di Pasar Petak Sembilan selama 10 tahun belakangan, mengungkapkan, setidaknya ada empat jenis cemilan yang banyak diburu guna merayakan Imlek, di antaranya berikut ini.
1. Teng-teng Kacang
Teng-teng kacang masuk urutan pertama penganan paling laris yang diburu warga keturunan Tionghoa menjelang Imlek, menurut Mario. "Dibanding hari biasa, teng-teng bisa laku tiga sampai empat kali lipat. Apalagi Sabtu dan Minggu kemarin," katanya saat ditemui di Pasar Glodok, Jakarta, Senin, 5 Februari.
Teng-teng kacang didatangkan langsung dari Cina. Makanan yang terbuat dari gula merah dan kacang tanah ini dikemas kecil-kecil dan dibungkus dalam plastik seperti permen.
Ada macam-macam varian rasa yang bisa dipilih pembeli. Misalnya rasa kopi, almond, mede, dan mistacius. Teng-teng kacang dijual kiloan. Per kilogram, penganan ini dibanderol Rp 100 ribu.
2. Emping Pedas Manis
Bukan emping biasa, emping khas Imlek yang juga ramai diburu pembeli adalah emping dengan rasa pedas-manis. Emping pedas manis ini didatangkan dari berbagai wilayah.
"Yang paling bagus kualitasnya dari Bali. Harganya Rp 100 ribu per kilo," kata Mario. Emping dari Bali memiliki ukuran kecil, tapi empuk.
Emping dengan kualitas lebih rendah juga disediakan. Misalnya emping dari Bandung. Ukurannya lebar, tapi tak seempuk emping Bali. Harganya macam-macam, berkisar Rp 60-80 ribu oer kilogram.
3. Manisan
Yang dijual di lapak-lapak penganan ringan di Pasar Petak Sembilan itu bukan manisan biasa. Manisan ini khusus didatangkan pula dari Cina. Mario berujar, manisan untuk Imlek ini tak dijual di hari-hari biasa.
"Didatangkan setahun sekali, menjelang Imlek saja," katanya.
Mirip dengan teng-teng kacang, manisan dikemas seperti permen. Harganya Rp 140 ribu per kilogram.
Ada beragam varian rasa manisan. Misalnya green tea, plum, ceri, dan apel. "Pembeli biasanya memilih rasa acak saja karena boleh dicampur," ucapnya.
4. Cokelat Koin
Cokelat rasa-rasanya selalu menjadi pelengkap di segala suasana. Termasuk juga saat Imlek.
Cokelat Imlek umumnya didatangkan dari Cina, sama seperti teng-teng kacang dan manisan. Cokelat ini dikemas dengan kertas emas dan dibentuk bulat seperti koin. Di permukaan kertas tersebut tertera hurud Mandarin yang melambangkan kata "Fu" atau hoki, yang berarti keberuntungan.
Cokelat koin tersedia berbagai macam ukuran. Ada yang berdiameter sampai sekitar 8 sentimeter.
Berita lain: Tiga Pilihan Sarapan Maknyus di Pasar Ubud Bali