Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para abdi dalem di lingkungan Keraton Yogyakarta selama dua pekan lebih, mulai 10-27 Februari 2020 mengikuti program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang digelar Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) DI Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan itu dipusatkan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta selama dua hari pertama, lalu dilanjutkan di masing-masing tepas (divisi) di wilayah Keraton Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekjen Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono menuturkan, diklat ini untuk membekali para abdi dalem di tiap tepas Keraton agar makin melek perkembangan zaman, utamanya kegiatan rutin seperti perkantoran.
“SDM (Sumber Daya Manusia) di Keraton pun harus bisa mengimbangi keadaan dalam pemerintahan dan kemajuan dalam masyarakat sekarang,” ujar Condrokirono dalam keterangannya Senin 10 Februari 2020.
Dalam pendidikan itu para abdi dalem diberi pengetahuan mengenai strutur organisasi pemerintahan di Yogyakarta.
Selain itu mereka juga dibekali pengetahuan mengenai sistem pengelolaan anggaran Keraton Yogyakarta. Diklat ini juga memberi pengetahuan abdi dalem tertib adminisitasi, seperti tata cara pengajuan permohonan dan pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ).
Usai mengikuti program diklat itu, para abdi juga diminta langsung mempraktekkannya. Seperti menjalankan tugas pembuatan dan pengelolaan surat pertanggungjawaban. Sehingga jika ke depan ada kebutuhan pengurusan administrasi penangannya lebih baik. Misalnya mengantisipasi keterlambatan dalam pencairan dana.
Condrokirono mengungkapkan dengan pembekalan pengetahuan sistem kerja kantoran secara mendalam itu, abdi dalem Keraton menjadi sosok yang tak hanya menjadi teladan dalam menjunjung tinggi adat istiadat, namun juga mampu bersaing dengan modernitas.
Catatan TEMPO, jumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta pada 2016 silam hampir mencapai 2.000 orang. Keraton Yogyakarta memiliki dua jenis abdi dalem yakni Abdi Dalem Tepas yang tiap hari berkantor di Keraton dan Abdi Dalem Caos yang tak wajib berkantor di Keraton.
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan keluar dari keraton saat Grebeg Besar 1440 H di Keraton Yogyakarta, Senin 12 Agustus 2019. Pada acara guna memeriahkan Idul Adha 1440 H tersebut, keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan yang dibagikan di Masjid Gede Kauman, Pakualaman dan Kepatihan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Abdi dalem Tepas merupakan aparatur sipil di lingkungan Keraton. Kesehariannya bertugas sebagai pelaksana operasional di setiap divisi organisasi yang dibentuk oleh Raja Keraton.
Adapun jenjang kepangkatan abdi dalem berurutan dari bawah yakni Jajar, Bekel Anom, Bekel Sepuh, Lurah, Penewu, Wedono Riya, Bupati, Bupati Anom, Bupati Sepuh, Bupati Kliwon, Bupati Nayoko, lalu Pangeran Sentana.
PRIBADI WICAKSONO