Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Danau Jenewa Bikin Susi Pudjiastuti Kepincut, 7 Fakta Tentangnya

Danau Jenewa yang dikunjungi Susi Pudjiastuti menyimpan banyak kisah, dari sumber inspirasi novel Frankenstein hingga tempat menyepi para pesohor.

27 Februari 2018 | 08.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pertunjukan akrobatik dari Ekaterina Stepanova yang menggantung pada balon udara di atas danau Leman, Jenewa, Swiss, 28 Agustus 2017. REUTERS/Pierre Albouy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - November lalu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, mempercantik Danau Sunter, Jakarta Utara, seperti Danau Jenewa di Swiss.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tantangan Menteri Susi Pudjiastuti bermula ketika dia memuji danau di Kota Jenewa, Swiss, saat menghadiri Forum Tahunan Bisnis dan Hak Asasi Manusia di kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Danau Jenewa itu mengingatkan Susi Pudjiastuti kepada sebuah tempat di Jakarta yang dinilai bisa ditata seperti itu, yaitu Danau Sunter.

Danau Jenewa atau Lake Geneva memang terkenal dengan keindahannya. Danau ini juga bernama Lac Leman dalam bahasa Perancis. Berikut beberapa fakta tentang Danau Jenewa.

1. Terletak di Dua Negara

Danau Jenewa SEluas sekitar 582 kilometer persegi ini disbeut terbesar di Eropa Barat. Danau itu terbentuk dari lelehan gletser es. Danau ini berada di dua negara, yakni di perbatasan antara Swiss dan Prancis. Sekitar 60 persen berada di wilayah Swiss, dan sisanya masuk kawasan Perancis.

2. Terdapat Air Mancur yang Tinggi

Ikon air mancur Jenewa bernama The Geneva Water Fountain atau dikenal sebagai Jet d’Eau terletak di tengah Danau Jenewa. Letaknya dekat dari muara Sungai Rhone, yakni di Quai Gustave-Ador.

3. Lahirnya kisah FrankensteinKate Beckinsale dan suaminya, Len Wiseman, tampil maksimal pada sebuah pesta halloween dengan memakai kostum pengantin Frankenstein. zimbio.com

Novel yang berkisah tentang Vicktor Frankenstein, lahir di tepi danau ini. Mary Shelley, sang penulis, menuangkan karyanya itu saat berlibur di sebuah vila yang berada di dekat Danau Jenewa, Swiss.

Novel itu bercerita tentang seorang pria bernama Vicktor Frankenstein, yang berambisi menciptakan makhluk serupa manusia. Menggabungkan potongan tubuh dari beberapa mayat, cita-citanya itu akhirnya bisa terwujud. Ketika akhirnya makhluk itu bangkit, Frankenstein ketakutan sendiri dan lari meninggalkan makhluk berpenampilan mengerikan tersebut.

Dia menuliskan karyanya usai bermimpi. Dalam bunga tidurnya itu dia mahasiswa bermuka pucat beraliran liberal dan sosok hantu yang mengerikan. Saat itu musim panas pada 1816.

Simaklah petikan karangan Shelley ini.

"KILAT yang menyambar-nyambar menyilaukan mataku, menerangi danau, membuatnya laksana selembar kertas berselimutkan api. Lalu, dalam sekejap, segalanya berubah menjadi gelap-gulita, hingga mataku pulih dengan sendirinya."

Kepada R. Walton, ilmuwan yang menemukannya hampir mati membeku terapung di kereta es, Vicktor Frankenstein menceritakan pengalamannya menembus malam penuh badai.

Karyanya pertama kali terbit pada 1 Januari 1818. Novel itu kemudian diangkat ke layar lebar pada 1910.

Mary Shelley dalam kata pengantar novelnya pada 1831 menjelaskan kisah Frankenstein dia tulis ketika berlibur di Jenewa, Swiss, bersama suaminya, penyair Percy Bysshe Shelley, dan saudari tirinya, Claire Clairmont.

Pada musim panas Juni 1816 itu, mereka menginap di Vila Diodoti di pinggir Danau Jenewa. Di vila itu menginap pula Lord Byron dan dokter pribadinya, John Polidori. Niat perempuan bernama asli Wollstonecraft Godwin ini untuk berperahu mengelilingi danau terpaksa dibatalkan lantaran cuaca amat tak bersahabat.

  1. Tempat berlangsungnya Montreux Jazz FestivalPenyanyi asal AS, Ray Parker Jr tampil memeriahkan Festival Jazz Montreux yang ke-43 di Montreux, Swiss, (16/07) WIB. Foto: AP Photo / Keystone / Laurent Gillieron

Di pesisir Danau Jenewa, di kota Mentreux, Swiss, rutin dihelat festival jazz prestisius ini. Ajang ini dirintis oleh Claude Nobs, laki laki paling eksentrik di Swiss Rivera. Laiknya festival ada banyak panggung, baik yang berbayar maupun tidak.

Di tepi Danau Jenewa ada dua panggung tak berayar, --Krakatau pernah main di panggung ini--, dan penonton mencapai ratusan ribu. Jumlah yang tak kecil. Maka tidak mengherankan jika sepanjang pesisir danau ini tak hanya bermunculan bunga-bunga musim panas yang indah, bebek, dan angsa, tapi juga ribuan pengunjung Montreux.

  1. Habitat hewan langka Lynx

Sebenarnya lynx tidak tepat di sekitar danau Jenewa, tapi di pegunugan Jura, tak jauh dari danau. Hewan ini untuk pertama kalinya tampak di Pegunungan Alpen di wilayah Italia, beberapa waktu silam, sejak 100 tahun lalu.

Pemerintah daerah wilayah Tyrol bagian selatan mengkonfirmasi penampakan kucing hutan itu, yang diduga menyeberang dari perbatasan Swiss. Lynx terlihat di wilayah Lembah Pejo dan berhenti di wilayah Deutschnonsberg, Tyrol bagian selatan. Pemerintah daerah menyatakan tak ada ancaman dari lynx terhadap hewan ternak di wilayah itu.

World Wildlife Fund (WWF) Italia langsung menggelar konferensi pers, yang menegaskan bahwa lynx merupakan bagian dari program mereka. Lynx itu ditangkap pada Februari di Swiss dan diberi kerah elektronik yang memantau pergerakannya.

Lynx adalah kucing predator penyendiri, yang tinggal di hutan pegunungan dataran tinggi dan memangsa hewan kecil, seperti ikan, kelinci, rubah, dan kancil.

Lynx telah menghilang dari Italia sejak awal abad ke-20. Berlandaskan fakta itu, lembaga konservasi satwa pada 1970-an memulai program penyelamatan lynx yang ada di Swiss, negara tetangga Italia.

WWF menyatakan ada sekitar 100 lynx di Swiss, terutama di barat laut Pegunungan Alpen, termasuk Interlaken dan Pegunungan Jura dekat Danau Jenewa.

  1. Kastil Chillon

Persis ditepi danau teradapat kastil kuno ini. Krisna Diantha pernah menulis untuk Tempo di kastil ini tersimpan kisah heroik sekaligus konflik ala bangsawan Eropa. Di ruang bawah tanah kastil, tokoh reformasi Swiss, Francois de Bonivard, dan konco-konconya pernah dipenjara.

Di ruang penjara ini, aura penyiksaan masih begitu terasa. Rantai besi dan palang kayu sebagai kerangkengnya masih utuh.  Cahaya dan udara danau Jenewa hanya bisa menyusup lewat jendela kecil berjeruji besi.

Kontras dengan ruang penyiksaan, di lantai-lantai kastil yang lebih atas, aura kekuasaan dan kekayaanlah sangat terasa. Dulu, di ruang-ruang ini, kerabat bangsawan Duke of Savoy menetap sekaligus memerintah kawasan Montreux.

Kastil ini pada abad ke-11 dan banyak dikunjungi turis di Swiss. Pesona Kastil Chillon mungkin hanya tersaingi Schilthorn (Interlaken), salah satu puncak Alpen di dataran tinggi Bern.

  1. Tempat menetap Michael Schumacher dan lain-lain

Banyak pembalap F-1 memilih menetap di tepi danau Jenewa untuk berbagai alasan. Michael Schumacher membeli rumah di dekat Danau Jenewa seharga 25 juta pound sterling. Tak jauh dari rumah Schumacher, berdiri kediaman milik Luis Hamilton.

Rumah pembalap asal Inggris ini memiliki tiga kamar mewah yang menghadap ke danau. Sebuah yacht keren terparkir di depannya. "Di sini sangat menyenangkan," ucap Hamilton.

HERU TRIYONO | DWI RIYANTO AGUSTIAR | AMAL IHSAN | BERBAGAI SUMBER.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus