Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Event lari dan jalan kaki khusus untuk perempuan bertajuk Mbok Mlayu, untuk pertama kali digelar di Yogyakarta. Acara ini digelar bertepatan Hari Kartini 21 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Event yang mengusung unsur sport tourism itu rutenya melintasi rute Kota Yogyakarta dan terbagi dalam kategori 10k (kilometer) lari, 5k lari, dan 2k jalan kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini sudah ada 300-an perempuan dari berbagai kota baik Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mendaftarkan diri ikut event ini," kata panitia pelaksana event lari Mbok Mlayu, Dian Isnawati pada Rabu, 3 April 2024.
Dian menambahkan penyelenggaraan event lari kali ini sangat spesial karena peserta untuk kategori 10K akan melintasi jalur tak biasa, yakni masuk ke area Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
"Pengalaman tersebut akan sangat menarik karena sejauh ini belum ada event lari di Yogyakarta ini yang pesertanya diajak masuk dan merasakan rute Gembira Loka sebagai kebun binatang terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah," kata dia.
Dian mengatakan event lari ini juga sengaja menghadirkan rute jalan kaki. Dengan tujuan perempuan berbagai usia bisa turut serta tak terkecuali para lanjut usia atau lansia.
"Soal usia menjadi hal baru event lari di Yogya ini, bagaimana kalangan perempuan berbagai usia bisa ikut serta untuk gerakan sehat bersama," kata dia.
Event Mbok Mlayu ini mengambil lokasi start dan finish di Sewandanan Pura Pakualaman Yogyakarta yang sangat ikonik.
Di lokasi Pura Pakualaman itu, peserta dari event yang digagas bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal disambut berbagai pameran produk UMKM khas Kota Yogyakarta hingga aksi massal Zumba.
Wakil Ketua I TP PKK DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam yang akrab dipanggil Gusti Putri mengatakan event Mbok Mlayu utamanya mengkampanyekan gaya hidup sehat kaum perempuan. Yang seringkali dalam kesehariannya memiliki seabreg aktivitas dari mulai rumah tangga hingga dunia di luarnya.
"Event lari dan jalan kaki ini menjadi aktivitas olahraga paling sederhana sekaligus menjadi sarana me time dan healing kaum perempuan di sela kesibukannya," ujarnya.
Salah satu yang menarik dari event lari di Yogyakarta ini, adalah jersey dan lanyard medali
bagi peserta yang berbeda dari biasanya event lari yang berupa sablon biasa. Gusti Putri mendesain motif batik khusus untuk jersey dan lanyard medali tersebut diberi nama Indrawidagdo, yang terinspirasi dari semangat RA Kartini dan nilai-nilai Batara Indra.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Potensi Sport Tourism Indonesia Capai Rp18,7 Triliun pada 2024