Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Hujan Es di Magelang, Saat Kota Ini Tengah Mempercantik Diri

Pohon bunga Tabebuya dan Dancing Fountain di Kota Magelang menyambut Hujan Es.

26 Januari 2018 | 17.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak-anak melintas di bawah pohon bunga Tabebuya merah (tabebuia chrysotricha) di pedestrian jalan Embong Malang, Surabaya, 17 November 2014. Di akhir musim kemarau, pohon tabebuya mulai bermekaran dan mempercantik jalanan kota Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan Es yang kemarin mengguyur Magelang, membuat kota itu kembali menjadi perhatian netizen. Sebelum ini, beberapa kali Magelang menarik perhatian, utamanya karena kota di kaki gunung Tidar itu terus bersolek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota Magelang memang terus berbenah, dan hujan es --sesuatu yang jarang terjadi-- pasti tak akan menghentikan ikhtiar itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Magelang kini punya beberapa ikon yang cocok menjadi tempat wisata, selain Candi Borobudur. Misalnya jalan-jalan yang ditanami pohon bunga Tabebuya, membuat panorama kota kian cantik.

Untuk menemani bunga Tabebuya, pemerintah kota juga membuat Dancing Fountain, air mancur menari yang bisa disaksikan setiap akhir pekan dan hari libur. Pilihan lainnya adalah museum-museum.

1. Bunga Tabebuya

Kota Sejuta Bunga, demikian slogan yang diusung pemerintah untuk mempercantik Magelang. Bunga tabebuya pun dipilih untuk membuat rindang kota itu. Bunga-bunga Tabebuya yang saat bermekaran membuat orang serasa berada di Negeri Sakura, Jepang.

Pohon bunga yang bernama latin Handroanthus chrysotrichus ini didominasi warna merah muda dan putih. Pohon ini tumbuh di komplek Kantor Wali Kota Magelang, Jalan A. Yani, Jalan S. Parman, Jalan Pahlawan, Jalan Tentara Pelajar, dan di Terminal Tidar Jalan Soekarno-Hatta.

Pohon Tabebuya hanya berbunga sekitar satu-dua minggu. Oktober lalu, bunga-bunga ini bermekaran.

2. Dancing Fountain

Dancing Fountain atau air mancur menari ini menjadi ikon baru Kota Magelang. Lokasinya di pusat kota, yaitu di Alun-alun Magelang. Atraksi paling kiwari ini mulai diresmikan pemerintah kota awal tahun baru lalu.

Pertunjukan Dancing Fountain Magelang digelar setiap hari libur, Sabtu malam, minggu siang hingga sore, serta malam sebelum hari libur nasional.

3. Museum

Ada banyak museum di Magelang. Misalnya Museum OHD di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 74 dan Jalan Jenggolo nomor 14. Museum ini mengambil nama pemiliknya yang seorang kolektor, Oei Hang Djien.

Barang-barang seni koleksinya disimpan dalam museum ini. Ada lukisan, pahatan, seni instalasi, patung, sampai new media art. Karya seni itu dibuat oleh seniman-seniman besar Indonesia seperti Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio. Museum OHD juga menjadi tempat seniman-seniman baru berkreativitas.

Ada juga Museum Kapal Samudraraksa dan Museum Karmawibangga di Jalan Badrawati, yaitu di Taman Wisata Candi Borobudur. Juga Museum Diponegoro di Jalan Diponegoro nomor 1, Magelang. Selain itu ada pula Museum BPK RI.

REZKI ALVIONITASARI | BERBAGAI SUMBER

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus