Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan Es yang kemarin mengguyur Magelang, membuat kota itu kembali menjadi perhatian netizen. Sebelum ini, beberapa kali Magelang menarik perhatian, utamanya karena kota di kaki gunung Tidar itu terus bersolek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota Magelang memang terus berbenah, dan hujan es --sesuatu yang jarang terjadi-- pasti tak akan menghentikan ikhtiar itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Magelang kini punya beberapa ikon yang cocok menjadi tempat wisata, selain Candi Borobudur. Misalnya jalan-jalan yang ditanami pohon bunga Tabebuya, membuat panorama kota kian cantik.
Untuk menemani bunga Tabebuya, pemerintah kota juga membuat Dancing Fountain, air mancur menari yang bisa disaksikan setiap akhir pekan dan hari libur. Pilihan lainnya adalah museum-museum.
1. Bunga Tabebuya
Kota Sejuta Bunga, demikian slogan yang diusung pemerintah untuk mempercantik Magelang. Bunga tabebuya pun dipilih untuk membuat rindang kota itu. Bunga-bunga Tabebuya yang saat bermekaran membuat orang serasa berada di Negeri Sakura, Jepang.
Pohon bunga yang bernama latin Handroanthus chrysotrichus ini didominasi warna merah muda dan putih. Pohon ini tumbuh di komplek Kantor Wali Kota Magelang, Jalan A. Yani, Jalan S. Parman, Jalan Pahlawan, Jalan Tentara Pelajar, dan di Terminal Tidar Jalan Soekarno-Hatta.
Pohon Tabebuya hanya berbunga sekitar satu-dua minggu. Oktober lalu, bunga-bunga ini bermekaran.
2. Dancing Fountain
Dancing Fountain atau air mancur menari ini menjadi ikon baru Kota Magelang. Lokasinya di pusat kota, yaitu di Alun-alun Magelang. Atraksi paling kiwari ini mulai diresmikan pemerintah kota awal tahun baru lalu.
Pertunjukan Dancing Fountain Magelang digelar setiap hari libur, Sabtu malam, minggu siang hingga sore, serta malam sebelum hari libur nasional.
3. Museum
Ada banyak museum di Magelang. Misalnya Museum OHD di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 74 dan Jalan Jenggolo nomor 14. Museum ini mengambil nama pemiliknya yang seorang kolektor, Oei Hang Djien.
Barang-barang seni koleksinya disimpan dalam museum ini. Ada lukisan, pahatan, seni instalasi, patung, sampai new media art. Karya seni itu dibuat oleh seniman-seniman besar Indonesia seperti Affandi, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Widayat, dan Soedibio. Museum OHD juga menjadi tempat seniman-seniman baru berkreativitas.
Ada juga Museum Kapal Samudraraksa dan Museum Karmawibangga di Jalan Badrawati, yaitu di Taman Wisata Candi Borobudur. Juga Museum Diponegoro di Jalan Diponegoro nomor 1, Magelang. Selain itu ada pula Museum BPK RI.
REZKI ALVIONITASARI | BERBAGAI SUMBER
Berita lain: Sambut Turis Asian Games, Kota Tua Jakarta Adem-ayem