Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka Hari Ulang Tahun atau HUT RI ke-76, Museum Siwalima Maluku menggandeng Museum Maluku (MuMa)di Utrech, Belanda menyelenggarakan pameran bersama tentang Sejarah Maluku dari Masa ke Masa. Pameran tersebut diselenggarakan secara luring dan daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pamerannya dilaksanakan secara luring dan daring yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Museum Siwalima agar orang-orang Maluku di Belanda juga bisa menyaksikan," kata Kepala Museum Siwalima Provinsi Maluku Jean Esther Saiya.
Menurut Esther, pameran bersama Museum Siwalima dan MuMa itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan orang Maluku, khususnya generasi muda terhadap Tanah Air dan daerahnya. Pameran itu dijadwalkan pada 19-26 Agustus 2021 dengan memamerkan sekitar 30-40 benda dan sejumlah foto yang mengisahkan Maluku pada masa penjajahan, kemerdekaan Indonesia hingga peristiwa imigrasi orang Maluku ke Belanda pada 1950.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benda-benda bersejarah yang akan ditampilkan, di antaranya timbangan pala dan cengkih, bedil, senjata laras panjang, baju perang, seragam tentara Belanda dan katana (pedang samurai Jepang) merupakan koleksi milik Museum Siwalima. Sedangkan foto-foto orang Maluku merupakan koleksi MuMa yang dipinjamkan untuk dipamerkan.
"Benda sejarah masa penjajahan yang akan dipamerkan adalah milik museum kami, sedangkan untuk foto-foto situasi dan imigrasi orang Maluku menggunakan Kapal Kota Intan tahun 1950 berasal dari dari MuMa," kata Esther.
Secara luring, pengelola menerima pengunjung ke area pameran di Museum Siwalima. Namun karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 oleh Pemerintah Kota Ambon, jumlah pengunjung akan dibatasi 60 orang per hari dan dibagi menjadi 10-15 orang per kelompok.