Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pelanggan dan penumpang kereta api di Stasiun Tugu atau Yogyakarta dimanjakan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya yang menarik, mereka diajak nyanting atau membatik dengan canting di atas kain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Batik Roadshow Bersama KAI (Kereta Api Indonesia), Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta yang bertajuk “Nyanting dan Healing” di Stasiun Yogyakarta. Penumpang bisa mengikuti kegiatan tersebut pada tanggal 21, 22, 24, 26, 29, 30, dan 31 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kegiatan ini mengajak pelanggan kereta api untuk merasakan pengalaman membatik secara langsung, sekaligus mengenal lebih dalam tentang budaya batik sebagai salah satu warisan budaya dunia,” kata Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro, Selasa, 24 Desember 2024.
Krisbiyantoro mengatakan acara yang berlangsung di area tunggu Stasiun Yogyakarta ini membuat beberapa pengguna kereta api antusias mencoba seni membatik dengan teknik nyanting. Para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari praktisi batik profesional asal Yogyakarta.
Selain belajar teknik dasar membatik, penumpang juga diajak untuk memahami filosofi dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap motif batik. Jadi tidak sekedar menorehkan canting dan malam (lilin) di atas kain, tetapi juga mengetahui filosofi batik.
"Melalui kegiatan Nyanting dan Healing, kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pelanggan kereta api. Tidak hanya menjadi sarana transportasi, KAI juga ingin mendukung pelestarian budaya Indonesia, salah satunya dengan memperkenalkan batik kepada masyarakat luas, termasuk generasi muda," kata Krisbiyantoro.
Rangkaian kegiatan ini juga menjadi momen bagi para penumpang untuk melepas penat atau sekadar healing sambil menunggu keberangkatan kereta. Selain itu, menjadi awalan yang berkesan sebelum atau setelah mereka healing di atau ke Kota Yogyakarta. Dengan suasana hangat khas Yogyakarta, acara ini berhasil menciptakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi peserta.
‘Melalui program ini, Daop 6 berharap dapat mempererat hubungan antara moda transportasi dan budaya lokal, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelanggan kereta api,” kata Krisbiyantoro.