Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pesisir selatan Yogyakarta tak hanya memiliki destinasi berupa deretan pantai pantai. Di sisi barat Pantai Parangtritis, ada wisata alternatif air tawar yang berbatasan dengan Samudera Hindia bernama Laguna Pengklik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laguna ini berada di kawasan Pantai Samas, Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantauan Tempo, laguna ini menawarkan wahana naik kano di aliran sungai pinggir pantai itu bagi wisatawan. Tarif sekali naik kano selama 30 menit harganya Rp 30 ribu, sedangkan jika 60 menit Rp 50 ribu. Setiap perahu kano bisa dinaiki dua orang. Total kano yang tersedia saat ini berjumlah 10 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menariknya, saat naik kano, wisatawan tetap bisa menghirup udara khas pantai selatan. Sebab area alur sungai yang digunakan untuk kano itu hanya terpisahkan gundukan mirip bukit kecil yang membatasinya dengan Pantai Samas.
Sembari naik kano, wisatawan bisa menikmati sejuknya angin dan pemandangan hijau deretan pohon pandan dan mangrove di sekitar area aliran sungai itu.
"Di laguna ini wisatawan bisa naik kano menyusuri aliran pertemuan Sungai Winongo Kecil dan Sungai Opak sambil menikmati pemandangan hutan mangrove," ujar pengeloa Laguna Pengklik Bantul, Rizal Archa Madhani Kamis 25 Juli 2024.
Wahana kano di Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hutan Mangrove
Kawasan sekitar laguna itu beberapa tahun terakhir memang menjadi lokasi penanaman mangrove oleh pemerintah daerah. Penanaman mangrove pesisir pantai ini untuk menjadi pelindung alami terhadap badai dan banjir serta melindungi garis pantai dari erosi dan membantu mengurangi dampak bencana alam. Di kawasan laguna itu setidaknya kini sudah ditanami sekitar 10 ribu pohon mangrove.
Lurah Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul Prabowo Sugondo mengungkap, sebenarnya Laguna Pengklik itu sudah dirintis sejak 2019 sebagai wisata alternatif. Namun saat baru mulai tumbuh dan wisatawan berdatangan, destinasi itu mati suri karena dampak Covid-19. Pemerintah DIY sejak tahun 2023 menggelontorkan bantuan dana keistimewaan untuk membangkitkan lagi destinasi laguna itu.
Dikelola Pokdarwis
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Bantul Yuli Hernadi menuturkan, wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan.
"Destinasi ini dikelola kelompok desa wisata (Pokdarwis) setempat," kata dia.
Wisata kano di Laguna Pengklik ini juga menawarkan jasa pemandu, foto dan video, agar momen para wisatawan saat naik kano bisa didokumentasikan.
"Untik aspek keselamatan wisatawan dalam wisata air tetap terjamin, pengelola rutin mendapat pelatihan penyelamatan dari Pos TNI AL Pantai Samas dan tim SAR," kata dia.
Anggota Komisi B DPRD DIY yang membidangi pariwisata Suwardi mengatakan, untuk mengangkat destinasi yang belum banyak dikenal di pesisir selatan prosesnya perlu bertahap dan kontinu. Sebab, destinasi alternatif itu bersanding dengan destinasi pesisir yang populer seperti Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Goa Cemara, Gumuk Pasir, dan deretan pantai lainnya. "Perlu branding apa kelebihan di kawasan itu, juga atraksi wisata apa saja yang bisa dijual, serta event yang digelar," kata dia.