Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Kultur 3 Daerah dalam Marayakan Datangnya Pubertas Anak

Di beberapa daerah, masa pubertas ditandai dengan upacara khusus karena dianggap sebagai momen monumental. Kultur yang masih bertahan melintasi jaman.

23 Desember 2017 | 08.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah umat Hindu Bali menunggu giliran untuk melaksanakan ritual Metatah atau potong gigi masal di Puri Satria, Denpasar, Bali, Senin (18/3). Ritual potong gigi ini diikuti 850 umat Hindu di Denpasar. TEMPO/Johannes P. Christo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pubertas atau fase pematangan fungsi seksual lumrah dialami semua orang. Masa ini bisa dianggap sebagai berakhirnya masa kanak-kanak. Di beberapa daerah, masih bertahan kultur melaksanakan upacara khusus untuk menandai datangnya masa pubertas ini. Perayaan tersebut kadang dilakukan dengan cara unik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut tiga tempat yang memiliki upacara khusus dalam merayakan datangnya masa pubertas ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kikir Gigi di BaliSeorang umat Hindu Bali memeriksa giginya setelah melaksanakan ritual Metatah atau potong gigi masal di Puri Satria, Denpasar, Bali, Senin (18/3). TEMPO/Johannes P. Christo

Upacara kikir gigi atau metatah telah menjadi salah satu ritual keagamaan penting bagi masyarakat Hindu Bali. Tradisi tersebut digelar untuk menandai transisi seseorang dari masa kanak-kanak menuju remaja atau pubertas. Dengan kikir gigi, elemen-elemen buruk yang mungkin melekat dalam diri anak bakal luruh.

Ada enam gigi bagian atas yang bakal dikikir. Keenamnya merupakan gigi taring dan masing-masing menjadi simbol dari sifat buruk manusia. Ada yang melambangkan sifat penuh nafsu, serakah, pemarah, mabuk dan gila-gilaan, angkuh, ada pula yang melambangkan sifat iri hati.

Gigi taring menjadi perlambang sifat buruk yang ada dalam diri manusia. Dengan mengikirnya, berarti si anak bakal terlepas dari jeratan sisi hitam sehingga perilakunya tidak menyimpang.

Kikir gigi dirayakan meriah selayaknya pesta pernikahan. Masyarakat setempat umumnya mengundang tetangga dan saudara jauh untuk datang, ikut mengupacarai, dan setelahnya makan bersama. Umumnya rangkaian kikir gigi dilakukan dalam waktu tiga hingga tujuh hari, mulai persiapan hingga hari besar atau hari metatah.

Land Diving di Vanatua

Masyarakat di bagian selatan Pulau Pentakosta, Vanuata, punya tradisi yang unik untuk menandai masa pubertas. Mereka mempercayai sebuah sistem budaya yang dinamakan gol atau nanggol.

Gol atau nanggol mengharuskan anak laki-laki, yang sudah akil balik, melompat dari menara kayu setinggi 20-30 meter. Sebelum melompat, bagian pergelangan kaki akan dililiti pohon merambat. Jadi, setelah terjun, anak tersebut akan menggantung tertahan pohon.

Masyarakat yang tinggal di Pulau Pentakosta percaya, tradisi ini bakal meningkatkan maskulinitas laki-laki. Sebab, terjun atau melompat, atau juga disebut bungee, merupakan simbol sebuah keberanian. Upacara itu biasanya akan disaksikan oleh banyak orang, baik warga sekitar maupun wisatawan. Umumnya dilaksanakan ada April, Mei, atau Juni.

Bullet Ant Glove di Brasil

Masyarakat suku Setere-Mawe, yang tinggal di pelosok Amazon, Brasil, memiliki sebuah ritual khusus untuk menandai masuknya anak-anak ke masa remaja. Namanya bullet ant glove. Ritual ini terkesan cukup ekstrem dan menyiksa.

Si anak harus menggunakan sarung tangan peluru semut. Disebut peluru semut karena di dalam sarung terdapat ribuan semut yang menyengat. Sengatannya pun berbahaya.

Semut yang hidup di hutan, yang digunakan untuk ritual, memiliki kekuatan tak biasa. Selain gigitannya yang menyakitkan, tubuhnya bisa mengangkat beban 50 kilogram lebih besar dari ukurannya. Di sinilah mental si anak diuji. Tangan anak bakal dimasukkan ke sarung berisi ribuan semut itu. Ia kudu menahan sakitnya digigit. Bila bertahan, anak dianggap sudah dewasa.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita lain:

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus