Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang -Kabar duka meninggalnya novelis NH Dini, membuat pegiat literasi menyatakan kehilangan. NH Dini. novelis era 1970-an yang karyanya masih disukai generasi sekarang dan masih menyisakan sejumlah kenangan bagi pembaca generasi sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Aku terakhir sepanggung dengan bu NH Dini saat membedah novel mutakhirnya, Gunung Ungaran di Universitas Ngudi Waluyo beberapa waktu lalu,” kata Heri Candra Santosa, Koordinator Komunitas Lereng Medini (KLM), Kabupaten Kendal, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heri mengaku menjadi pembaca karya penulis yang produktif di era 1970-an itu. Ia mengenal NH Dini dengan karyanya yang khas berbasis kenangan yang dialami dan ditulis sendiri.
Heri yang pernah dipanel dalam sebuah diskusi membedah salah satu novel NH Dini menyatakan penulis yang menghabiskan masa tuanya di panti jompo itu layak dijuluki “Perempuan Pemetik Kenangan” karena identik dengan tulisannya yang mengacu berbagai peristiwa.
“Yang ia catat mampu ia rekam dan tuliskan kembali dalam puluhan novelnya. Berdasarkan katalog penerbitan buku yang disusun Nh Dini, Gunung Ungaran menjadi novel yang ke-15 dari seri cerita kenangan,” kata Heri menjelaskan.NH Dini alias Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin. TEMPO/Ijar Karim
Menurut Heri karya NH Dini berjudul Gunung Ungaran menjadi buku ke-40 yang ditulisnya. Perempuan bernama asli Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin itu telah memproduksi 12 karya novel, 15 cerita kenangan, 7 kumpulan cerpen 4 terjemahan dan 2 biografi.
“Gunung Ungaran seolah melengkapi cerita kenangan sebelumnya. Di antaranya Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Sekayu, Pondok Baca, Kembali ke Semarang, dan Dari Ngaliyan ke Sendowo,” katanya.
Baca: NH Dini Meninggal, Sastrawan Ibunda Sutradara Film Minions
Buku cerita kenangan NH Dini bisa dikategorikan dalam 3 masa: kanak-kanak, remaja dan dewasa dimana masing-masing masa diwakili lima buku.