Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengembangan potensi pesisir di Pantai Selatan Yogyakarta untuk aktivitas pelayanan dan transportasi laut dinilai sulit dilakukan meski menjadi primadona kunjungan wisata. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Laut atau Gapasdap menilai perairan Samudera Hindia di selatan Yogyakarta memiliki ombak yang terlalu ganas. Hal itu membuat daerah itu akan sulit digunakan untuk pelabuhan komersil seperti di Pelabuhan Merak, Bakauheni, maupun Gilimanuk.
Rencana untuk Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo
Bagaimana dengan rencana Yogyakarta yang tengah merampungkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulon Progo dan saat ini tersendat? Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan Pelabuhan Tanjung Adikarto di Temon, Kulon Progo akan dimanfaatkan untuk sentra pembenihan hasil laut. "Daripada mangkrak akan kami usahakan untuk perbenihan," kata Sultan Kamis, 13 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelabuhan Tanjung Adikarto merupakan proyek yang sempat digagas pemerintah pusat dan DIY yang mulai dikerjakan pada 2003 silam. Rencana pelabuhan yang dibangun di muara Sungai Serang atau tak jauh dari bandara Yogyakarta International Airport (YIA) itu belum juga rampung hingga kini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan menuturkan, untuk memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Adikarto sebagai sentra pembenihan hasil laut, saat ini masih dilakukan penelitian. "Studi untuk pembenihan itu belum selesai," kata Sultan.
Menurut dia, kondisi terkini saat ini terjadi pendangkalan di area proyek yang disiapkan untuk Pelabuhan Tanjung Adikarto. Hal inilah yang akan dimanfaatkan untuk mendukung usaha pembenihan. "Kalau memang perlu, area bekas proyek pelabuhan itu dikeruk ya akan dikeruk, tapi ini semua baru dikalkulasi," kata dia.
Pengerukan di Area Proyek Pelabuhan Tunggu Izin Pusat
Meski sudah terjadi pendangkalan, Pemda DIY belum melalukan pengerukan karena aktivitas itu harus mendapat izin dari pemerintah pusat. "Nah sekarang sudah ada (persetujuan) dari presiden area (bekas proyek pelabuhan) itu bisa dikeruk," kata dia.
Sentra pembenihan ini akan ditentukan apa yang relevan, apakah ikan bandeng, udang atau jenis lain. Menurut Sultan, alih fungsi pelabuhan Tanjung Adikarto ke sentra pembenihan ini juga masih diproses persyaratannya.
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Laut (Gapasdap) Khoiri Soetomo saat menggelar forum di Yogyakarta mengatakan, Samudra Hindia di selatan Yogyakarta belum layak jika dioperasikan pelabuhan komersil. Sejumlah faktor menjadi penyebab. Pertama faktor cuaca lantaran ombak laut selatan terkenal sangat ganas dan memiliki gelombang tinggi. Kedua faktor geografis dengan melihat di sisi selatan Samudera Hindia itu hanya berbatasan dengan Australia.
"Kalau di Yogyakarta ingin memiliki pelabuhan pantai seperti Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, yang di situ ada aktivitas Pertamina, transitnya kapal kapal tanker, mungkin masih memungkinkan," kata Khoiri. Karakater perairan di selatan Yogya ombaknya cukup besar dan ganas serta tidak terlindungi (tercover) kepulauan. Berbeda dengan Cilacap yang perairan selatannya masih terlindungi pulau sehingga bisa dijadikan pelabuhan.
Pilihan Editor: Wisatawan Nyaris Tenggelam, Waspadai Gelombang Tinggi Pantai Selatan Yogya Jelang Kemarau