Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tumpukan Sampah Yogyakarta Merangsek ke Pusat Kota, Pemda Manfaatkan Celah TPA Piyungan

Mau tak mau, dengan kondisi Kota Yogyakarta saat ini, terpaksa TPA Piyungan disiapkan dibuka kembali untuk mengatasi.

6 Juni 2024 | 22.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tumpukam sampah di tengah pembatas jalan Affandi atau Gejayan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tumpukan sampah tak terangkut semakin merangsek di pusat Kota Yogyakarta pekan ini. Tak hanya di kawasan pinggiran, sampah itu dibuang sembarangan di jalan protokoler yang kondisinya ramai kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalan protokoler seperti Jalan Affandi atau kawasan Gejayan terlihat jadi tempat sampah menumpuk. Sampah juga terlihat di pusat kota seperti Jalan Mataram, tak jauh dari Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan kawasan Malioboro yang tiap hari ramai wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah DIY pun bersama Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya melakukan percepatan agar sampah-sampah tak terangkut itu segera teratasi, salah satunya memanfaatkan celah dari Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan yang sebenarnya sudah dinyatakan ditutup permanen per awal Mei 2024 lalu.

"Karena kedaruratan (tumpukan sampah) ini luar biasa, sampah kami geser ke (TPA) Piyungan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono Kamis, 6 Juni 2024.

TPA Piyungan "dibuka"

Beny mengatakan sampah-sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta butuh akselerasi atau percepatan penanganan sembari menunggu sistem pengelolaan yang disiapkan pemerintah kota benar-benar siap. Mau tak mau, dengan kondisi Yogya darurat sampah, terpaksa TPA Piyungan disiapkan dibuka kembali untuk mengatasi.

"TPA Piyungan terpaksa dibuka kembali dalam tanda kutip ya, bukan dalam arti dibuka bebas untuk pembuangan sampah seperti dulu, lebih untuk percepatan penanganan," kata Beny. Sebab dengan kondisi sampah terus bertumpuk, kalau tidak dibantu (dengan TPA Piyungan) tidak bisa (tertangani), katanya.

Beny menjelaskan, setelah ditutup permanen yang dimulai pembatasan sejak akhir 2023 lalu, ada penurunan volume di TPA Piyungan. Celah ini yang dimanfaatkan untuk sementara menampung tumpukan sampah yang tak terangkut di Kota Yogyakarta.

"Di TPA Piyungan kemarin (setelah ditutup) terjadi penurunan volume sampah, itu untuk menutup sampah dari kota," kata dia.

Menurut Beny, total akan ada 750 ton sampah dari Kota Yogya yang diangkut ke TPA Piyungan. Hingga saat ini sudah terangkut 500 ton.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan pihaknya masih terus berupaya agar tak ada tumpukan sampah di jalanan. "Kami juga intens menempatkan petugas di titik-titik yang dinilai rawan buang sampah sembarangan," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus