Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Venesia Mulai Batasi Tur Berkelompok Maksimal 25 Orang

Sejak tahun lalu Venesia mulai menerapkan aturan untuk wisatawan demi mengatasi overtourism

4 Juni 2024 | 16.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Venesia, Italia. Unsplash.com/Jeffrey Zhang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Venesia termasuk salah satu destinasi populer yang menghadapi overtourism. Setelah menerapkan biaya masuk harian, kota yang paling banyak dikunjungi di Italia itu mulai menerapkan aturan baru untuk wisatawan yang akan menjelajah kota tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aturan tersebut adalah pembatasan jumlah rombongan wisatawan yang berpemandu maksimal hanya 25 orang. Termasuk mengunjungi pulau-pulau terdekat seperti Burano, Murano, dan Torcello. Aturan baru tersebut untuk mengurangi lalu lintas pejalan kaki di daerah-daerah yang sangat populer seperti Piazza San Marco dan Via del Giudecca di Murano.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya membatasi jumlah wisatawan, pihak berwenang juga melarang penggunaan pengeras suara. Hal ini karena menimbulkan keramaian dan gangguan di lingkungan sekitar. 

Aturan-aturan tersebut sudah diinformasikan sejak tahun lalu. "Peraturan itu bertujuan untuk meningkatkan manajemen kelompok yang diselenggarakan di pusat bersejarah tersebut," kata Elisabetta Pesce, pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan kota. 

Termasuk biaya masuk harian sepanjang musim panas yang mulai diterapkan bual April. Menurut pejabat tinggi pariwisata Venesia, Simone Venturini, pentung untuk menemukan keseimbangan baru antara wisatawan dan penduduk.

"Tentu saja kita perlu menjaga ruang-ruang warga, dan kita perlu mencegah kedatangan orang-orang yang melakukan perjalanan sehari-hari pada hari-hari tertentu," katanya.

Namun tidak semua penduduk lokal menyetujui biaya masuk harian tersebut. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan penduduk lokal dan layanan yang dibutuhkan. 

"Anda tidak dapat mengenakan biaya masuk ke suatu kota;  yang mereka lakukan hanyalah mengubahnya menjadi taman hiburan.  Ini adalah gambaran buruk bagi Venesia…" kata Matteo Secchi, kepada Guardian. 

Beberapa aturan baru untuk wisatawan itu muncul setelah peringatan dari UNESCO tahun lalu. Oganisasi dunia untuk kebudayaan dan pendidikan itu memperingkatkan bahwa Venesia dapat dimasukkan dalam daftar situs warisan dunia yang terancam bahaya. Hal ini karena dampak perubahan iklim dan pariwisata massal mengancam.

Namun UNSECO tidak menambahkan Venesia ke dalam daftar tersebut. Organisasi itu mengakui upaya pemerintah Venesia membuat sistem anti-banjir dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak pariwisata massal.

Wisatawan yang mengunjungi Venesia diperkirakan sekitar 25 juta setiap tahunnya. Venesia mencapai tonggak sejarah tahun lalu ketika jumlah tempat tidur turis untuk pertama kalinya melampaui jumlah penduduk resmi, yang kini berjumlah kurang dari 50.000 orang di pusat bersejarah tersebut.

METRO UK | SKY NEWS | TRAVEL WEEKLY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus