Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly atau Yasonna Laoly lahir pada 27 Mei 1953 di Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Yasonna Laoly merupakan anak dari ayah bernama F. Laoly dan ibu bernama R. Sihite. Ayahnya memiliki latar belakang polisi dengan pangkat terakhir mayor dan pernah menjadi anggota DPRD Kota Sibolga serta anggota DPRD Tapanuli Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan laman resmi yasonnahlaoly, Yasonna menempuh pendidikan di SD Katolik Sibolga, SMP Negeri 1 Sibolga, dan SMA Katolik Sibolga. Saat duduk di bangku kelas 1 SMA, ayahnya berkeinginan agar Yasonna menjadi pendeta. Yasonna pun menyetujuinya. Namun, menjelang lulus SMA, ia berkeinginan untuk kuliah di jurusan hukum Universitas Sumatera Utara (USU) sehingga niat menjadi pendeta pupus. Meskipun sang ayah sempat marah besar, tetapi akhirnya mengalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama kuliah, pada 1972-1978, Yasonna meraih beragam prestasi akademik dan non-akademik. Ia juga aktif berorganisasi dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan menjabat sebagai Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Bahkan, ia menjadi pelopor dan Ketua Umum Kesatuan Mahasiswa Nias di USU.
Sebelum lulus kuliah, Yasonna sudah meniti karier sebagai pengacara perkara perdata dan pidana. Sudah berkarier sejak masih kuliah, membuat Yasonna percaya diri dan berani menikahi Elisye W. Ketaren yang sekarang sudah dikaruniai empat anak. Setelah menikah, ia menjabat sebagai penasehat hukum Hasan Chandra. Karier Yasonna pun perlahan berkembang menjadi dosen dan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan.
Lalu, pada 1983, Universitas HKBP mengirim Yasonna menempuh studi sistem administrasi non-gelar di Roanoke College, Salem Virginia, Amerika Serikat (AS). Setelah lulus, ia langsung melanjutkan studi magister di Virginia Commonwealth University, AS pada 1986. Tidak pernah puas, ia melanjutkan studi untuk meraih gelar doktor di bidang kriminologi, North Carolina State University, USA, pada 1994-1996.
Menurut kemenkumham.go.id, selama menempuh pendidikan di luar negeri, Yasonna meraih beberapa penghargaan, yaitu:
- Outstanding Graduate Student Award Virgina Commonwealth University 1986
- Alpha Kappa Delta International Sociology Honor Society 1987
- Sigma Iota International Honor Society 1993
Karier Politik Yasonna Laoly
Pada 1998, saat reformasi, Yasonna terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP lantaran memiliki latar belakang yang memadai. Satu tahun kemudian, ia menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara sampai pada 2004. Setelah itu, ia menduduki beberapa jabatan, yaitu Wakil Ketua DPD PDIP, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP, dan Koordinator Kursus Guru Kader Tingkat Provinsi Sumatera Utara DPP PDIP.
Pada Pemilu 2004, Yasonna berhasil menjadi anggota DPR dari dapil Sumut I. Periode selanjutnya, dalam Pemilu 2009, ia masih tetap berada di Senayan sebagai anggota DPR PDIP dari dapil Sumut II. Kariernya dalam dunia politik semakin meroket sehingga ditunjuk menduduki jabatan strategis, seperti Ketua Fraksi PDIP MPR, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, dan Panitia Khusus RUU Politik.
Lalu, dalam kabinet pemerintah Jokowi 2014-2019, Yasonna Laoly dipercaya menjadi Menkumham. Bahkan, ia menduduki kursi kementerian tersebut selama dua periode sampai 2024.