Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Biro Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tano Batak, Doni Munte, mengatakan lima masyarakat adat keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita dari Sihaporas yang diculik saat ini berada di Polres Simalungun, Sumatera Utara. “Kelima korban yang diculik mengalami memar lebam dan ada beberapa orang yang disetrum para penculik ini,” ujar Doni ketika dihubungi, Selasa, 23 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, lima orang masyarakat adat Sihaporas itu masih ditahan hingga saat ini. Sebelumnya, beredar kabar soal lima orang masyarakat adat keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita yang diculik pada Senin, 22 Juli 2024 pukul 03.00 WIB. Mereka diculik oleh orang yang tidak dikenal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat masyarakat adat sedang tertidur, kata Doni, mereka tiba-tiba terbangun karena mendengar adanya suara. Seketika terlihat banyak orang telah di dalam rumah. Beberapa orang yang baru bangun langsung ditangkap lalu diborgol dan dibawa pergi.
Penangkapan ini dilakukan oleh sekitar 50 orang dengan mengendarai dua unit mobil Security PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan Truck Coltdiesel.
Ketika dihubungi terpisah, PT Toba Pulp Lestari membantah informasi yang menyebut perusahaannya menculik lima orang masyarakat adat itu. Corporate Communication Head PT TPL, Salomo Sitohang mengklaim berita tersebut sebagai informasi menyesatkan. Dia mengatakan, perusahaan mempersilahkan para pihak untuk menanyakan langsung kepada pihak kepolisian.
“Informasi yang dihimpun oleh perusahaan dari pihak kepolisian, kegiatan tersebut terkait tindak pidana kekerasan yang dialami oleh salah seorang karyawan kontraktor perusahaan,” ujar Salomo ketika dihubungi, Senin, 22 Juli 2024. Pihak keluarga korban, kata dia, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Salomo menegaskan bahwa kasus ini adalah kriminal murni yang telah ditangani pihak kepolisian dan tidak ada hubungannya dengan masyarakat adat manapun. “TPL menghormati masyarakat adat,” tuturnya.
Adapun kelima anggota komunitas adat yang ditangkap dan dibawa pergi diantaranya, yakni Tomson Ambarita, Jonny Ambarita, Gio Ambarita, Prando Tamba, Hitman Gogo Ambarita dan Pak Kwin Ambarita.