Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Ayah Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa akan Jalani Visum Kejiwaan

Panca Darmansyah menjadi tersangka pembunuhan 4 anak di Jagakarsa

10 Desember 2023 | 11.57 WIB

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto saat ditemui di instalasi kedokteran forensik, Jumat, 8 Desember 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto saat ditemui di instalasi kedokteran forensik, Jumat, 8 Desember 2023. Tempo/M. Faiz Zaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi ayah yang juga pelaku pembunuhan 4 anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan membaik dan akan menjalani visum kejiwaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Fisik berangsur baik, ada permintaan visum kejiwaan dari penyidik,” kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Hariyanto saat dihubungi Tempo pada Ahad, 10 Desember 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Haryanto belum menjelaskan secara detail kapan Panca Darmansyah, 41 tahun, mulai dilakukan visum. Namun, dia memastikan dua pekan ke depan Panca bakal diperiksa oleh psikiater. 

Saat ditanya bagaimana gelagat Panca ketika dirawat di Rumah Sakit, apakah dia menyesal dan menangis. Haryanto mengatakan itu masuk materi keterangan yang digali psikiater pada masa observasi kejiwaan.

Polisi menetapkan Panca Darmansyah sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa pada Ahad, 3 Desember 2023. Usai membunuh, Panca menjajarkan mayat anak-anaknya itu di atas Kasur dan menata mainan kesukaan para korban. Warga baru menemukan mayat para korban tiga hari berselang dalam keadaan sudah membusuk.

Panca membunuh anak-anaknya bergiliran dari yang paling kecil. Tiap anak ia bekap selama 15 menit hingga tewas. Panca merekam aksinya itu menggunakan ponsel dan laptop.

Usai mengeksekusi anak-anaknya, Panca mencoba bunuh diri. Warga menemukan Panca terbaring lemas di kamar mandi dengan luka sayat.

“Percobaan (bunuh diri) sebelum ditemukan warga dan polisi. Saat ditemukan tidak ada pendarahan hebat yang tidak bisa berhenti artinya tidak mengenai pembuluh arteri besar,” kata Haryanto. 

Haryanto mengatakan luka itu berada pada pembuluh balik kecil. ”Walaupun pendarahan, beberapa saat berhenti sendiri,” ujarnya.

Dia menyebut penyebab Panca lemas saat ditemukan karena faktor terbaring di lantai. “Kalau tidak makan minum 3-5 hari, tidak berpakaian, tidur di lantai, hati gundah, menghirup bau tak sedap, pasti semua orang syok,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus