Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menyita sebanyak delapan buku Dabiq dari rumah kontrakan terduga teroris NAS atau Noval di Kampung Rawakalong RT 2 RW 4, Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Dabiq merupakan majalah propaganda yang dibuat oleh ISIS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs wikipedia, dabiq yang diterbitkan ISIS memiliki 15 judul. Dabiq pertama berjudul "Kembalinya Khilafah" yang diterbitkan pada 5 Juli 2014, sedangkan dabiq terakhir berjudul "Patahnya Salib" yang diterbitkan pada 31 Juli 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dabiq dalam situs itu adalah sebuah judul dari sebuah majalah online yang digunakan oleh Negara Islam Irak dan Syam untuk propaganda dan perekrutan. Majalah tersebut pertama kali diterbitkan pada Juli 2014 dalam sejumlah bahasa yang berbeda termasuk bahasa Inggris.
Tempo sempat melihat empat dari delapan dabiq ketika digelar polisi di teras rumah kontrakan NAS. Keempatnya berjudul "Makar Mereka dan Makar Allah", "Aturan Allah atau Undang-Undang Manusia", "Al Qa'idah dari Waziristan: Sebuah Testimoni dari Dalam", dan "Dari Kemunafikan menuju Kemurtadan: Punahnya Zona Abu-Abu".
Penguru RT setempat, Ahmad Qurtubi mengatakan, sempat menyaksikan penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 selama satu jam tersebut di kediaman NAS. Menurut dia, buku-buku ISIS tersebut ditemukan di lemari di dalam kontrakan tersebut.
"Di dalam banyak buku-buku referensi, dan buku bergambar ISIS," ujar Qurtubi di lokasi penggeledahan, Ahad, 13 Oktober 2019.
Noval ditangkap polisi setelah menyerahkan diri ke kantor Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung pagi tadi. Terduga teroris disebut-sebut merupakan anggota JAD. AbuZee merupakan anggota JAD Bekasi bersama Abu Zee eyanng ditangkap pada 23 September lalu, dan Abu Rara, penyerang Menkopolhukam, Wiranto di Pandeglang, Banten.