Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Dua pekan setelah pembongkaran makam Darso oleh polisi, keluarga belum menerima hasil ekshumasi. Makam warga Kecamatan Mijen Kota Semarang itu dibongkar dan organnya diteliti pada Senin lalu, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil resmi belum disampaikan oleh polisi," kata pengacara keluarga Darso, Antoni Yudha Timur, pada Senin, 27 Januari 2025. Namun, dia mengaku telah memperoleh bocoran hasil ekshumasi tersebut. "Tapi mohon maaf karena bahasa medis kami takut salah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, hasil ekshumasi tersebut menjadi salah satu pertimbangan penyidikan menaikkan pengusutan kasus itu ke tahap penyidikan. "Intinya hasil tersebut menambah yakin penyidik untuk melanjutkan proses ini. Makanya dari lidik terus naik ke sidik. Para terduga pelaku dipanggil dan diperiksa di Semarang," tuturnya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah menerima hasil ekshumasi Darso. Namun, polisi belum membeberkan hasilnya kepada publik.
"Sudah diterima oleh Dit Reskrimum, namun masih dibahas oleh penyidik dan nanti akan ada press konference khusus dihadiri lengkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Darso meninggal setelah dijemput anggota Polresta Yogyakarta. Awalnya datang tiga orang menumpang satu mobil menjemput Darso di rumahnya pada 21 September 2024.
Selang dua jam mereka kembali memberi kabar Darso dirawat di Rumah Sakit Permata Medika Ngaliyan Kota Semarang. Darso sempat dirawat selama enam hari di rumah sakit itu. Dia meninggal setelah dua hari diizinkan pulang.
Sebelumnya, Darso bersama dua orang lain mengalami kecelakaan lalu lintas di Kota Yogyakarta. Kedatangan anggota Polresta Yogyakarta di rumah Darso terkait kecelakaan tersebut.