Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menemukan pelaku tawuran di Jakarta Selatan sebagai pengguna narkoba. Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Achmad Ardy menuturkan, mereka kebanyakan masih dalam usia produktif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari umur 20 hingga 35,” kata Ardy saat dihubungi, Jumat, 2 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditangkap, mereka dilakukan tes urine dan hasilnya menunjukkan positif menggunakan narkoba. Narkotika yang dikonsumsi umumnya ganja atau sabu.
Penggunaan narkoba memberi efek halusinogen dan euforia berlebih. Sehingga menjadikan seseorang bisa lepas kontrol dan kehilangan kesadaran.
Bahkan, kata Ardy, pelaku tawuran ini ada yang sudah kecanduan barang haram tersebut. “Beberapa ada yang sudah menjadi pecandu narkoba sejak lama,” tuturnya.
Dari informasi pelaku tawuran, polisi mengejar pengedar atau bandar yang menjual narkoba. Achmad Ardy menyatakan pihaknya akan menegakkan hukum secara tegas kepada mereka yang berdagang barang terlarang ini.
Patroli dan pengawasan untuk mencegah beredarnya narkoba di Jakarta Selatan terus dilakukan. Namun, dari aksi tawuran yang pernah terjadi belum ada indikasi peristiwa ini sebagai modus menutupi transaksi narkoba.
“Satnarkoba Jaksel terus melakukan operasi terhadap para pengedar narkoba, terutama yang menjadi atensi khusus bapak kapolda,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto mendapatkan informasi bahwa aksi tawuran untuk menutupi adanya transaksi narkoba. Skenario seperti ini diduga pernah dilakukan para pelakunya di suatu daerah.
"Di berbagai tempat yang lalu lalu seperti pengalaman saya, memang ada suatu daerah yang membuat kekacauan biar transaksi itu berjalan aman," ujar Karyoto melalui rilisnya, Rabu, 31 Mei 2023.
Perwira tinggi ini menyatakan polisi tidak segan menindak tegas penyalahgunaan narkoba sesuai aturan. Untuk mengatasi persoalan ini, dia bakal melibatkan Badan Narkotika Nasional atau BNN dan TNI dalam melakukan pembinaan terhadap masyarakat.